Dengan gambaran perkembangan elektabilitas seperti tersebut di atas, Pilpres satu putaran nampaknya bukan sebuah halusinasi bagi kubu Prabowo-Gibran.
Sedikitnya ada tiga variabel metodologi yang bisa digunakan sebagai basis untuk membuat kalkulasi Pilpres satu putaran.
Pertama, tingkat margin of error (MoE) yang ditetapkan dalam survei ini. Kedua, tingkat undecided voters atau calon pemilih yang belum bisa menentukan pilihan hingga saat survei ini dilakukan.
Ketiga, tingkat swing voters atau calon pemilih yang masih bimbang, sudah punya pilihan tapi belum mantap. Dengan MoE sebesar 2,83% maka tingkat keterpilihan pasangan Prabowo-Gibran berada di kisaran 49,07% hingga 54.73%.
Artinya perolehan suara Prabowo-Gibran di Pilpres 14 Februari 2024 nanti berada di rentang angka tersebut. Jika kita berasumsi yang terjelek, dimana elektabilitas Prabowo-Gibran hanya 49,07% maka masih ada variabel lain, yakni tingkat undecided dan swing voters, yang bisa menjadi nilai tambah untuk membuat elektabilitas pasangan KIM tersebut bisa mencapai 50% plus satu.
Dari undecided voters sebesar 5,1% saja apabila dibagi secara moderat sama besar ke tiga paslon, Prabowo-Gibran telah berhasil melewati angka batas minimal satu putaran.
Ini belum termasuk swing voters dari Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud yang bisa saja bermigrasi memilih Prabowo-Gibran di detik-detik akhir jelang pecoblosan karena berharap Pilpres bisa selesai dalam satu putaran saja.
Ingin Pilpres Satu Putaran, Pendukung 01 dan 03 Berpotensi Migrasi ke 02
Berdasarkan hasil survei LSN, mayoritas publik atau 66,8% responden mengaku setuju dan bahkan sangat berharap jika Pilpres 2024 cukup berlangsung dalam satu putaran saja.
Selain karena faktor elektabilitas Prabowo-Gibran yang sulit terkejar lagi, pelaksanaan Pilpres dalam satu putaran juga mereka pandang sebagai penghematan anggaran negara yang cukup besar.
Disamping itu apabila Pilpres cukup dalam satu putaran berbagai kegaduhan politik di Tanah Air akan cepat berakhir dan seluruh energi bangsa bisa lebih difokuskan untuk menggulirkan perekonomian nasional serta mempercepat pembangunan di berbagai daerah.
Berdasarkan analisis tabulasi silang (cross-tabulation) yang dilakukan LSN, ternyata bukan hanya pendukung Prabowo-Gibran yang menginginkan Pilpres satu putaran.
Sebanyak 21,5% responden yang mengaku akan memilih pasangan Anies-Cak Imin ternyata juga berharap Pilpres dapat berlangsung dalam satu putaran.