JABAR EKSPRES – Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyediakan fasilitas pindah memilih bagi masyarakat. Ternyata, fasilitas untuk menampung hak pilih itu cukup disambut antusias.
Ketua KPU Jabar Ummi Wahyuni mengungkapkan, sampai Selasa (6/02) tercatat ada sekitar 85 ribu warga mengakses pindah keluar Jabar untuk pindah memilih. Sementara untuk yang pindah memilih masuk ada di angka sekitar 75 ribu. “Masih ada kesempatan terakhir hari ini (Rabu 7/2.red),” cetusnya saat ditemui selepas rakor di Arcamanik.
Ummi melanjutkan, pindah memilih itu jadi fasilitas bagi masyarakat yang memang terpaksa beraktivitas di luar alamat asli atau yang tertera di KPT. Sehingga warga tetap bisa memilih ketika tinggal di domisili saat ini.
BACA JUGA: Tumpukan Sampah di Kabupaten Bandung Meningkat, DPRD Dorong Pengelolaan di Tingkat Kecamatan
Ada beberapa alasan yang bisa ditampung dalam proses pindah memilih. Yakni, melaksanakan tugas di tempat lain, menjalani rawat inap atau mendampingi pasien rawat inap, tertimpa bencana, hingga menjadi tahanan rutan.
Dengan berbagai alasan tersebut, warga bisa mengakses layanan pindah memilih hingga Rabu (7/02). Untuk mengakses layanan pindah memilih itu, warga dapat mendatangi PPS, PPK, maupun KPU Kabupaten Kota terdekat.
Jabar sendiri diketahui sebagai provinsi yang cukup strategis. Karena jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT)nya paling banyak. Tercatat ada 35.714.901 orang.
KPU saat ini juga masih bekerja ekstra untuk persiapan jelang pemungutan suara pada 14 Februari nanti. Pada hari tenang misalnya, KPU justru tidak tenang karena sibuk menuntaskan persiapan. Yang utama adalah distribusi logistik. “Itu tidak tenang bagi kami, fokus utamanya adalah distribusi logistik,” sambung Ummi.
Ummi menjelaskan, beberapa logistik mulai dari surat suara hingga bilik suara sudah mulai di distribusikan. Targetnya adalah bisa tuntas sampai h-1 pemungutan. Logistik itu perlu didistribusikan di 140.497 TPS yang tersebar di Jabar.(son)