Tragisnya Cerita Kucing yang Terbuang dari Kereta: Mati Kedinginan di Pinggir Jalan

JABAR EKSPRES – Perusahaan kereta api raksasa Rusia, RZhD, menemui sorotan tajam setelah seekor kucing bernama Twix tewas kedinginan akibat dilempar keluar dari kereta. Insiden tragis ini terjadi pada 11 Januari 2024, di mana kondektur yang mengira Twix sebagai kucing liar, memutuskan untuk melemparnya ke salju. Dalam permintaan maafnya, RZhD berjanji untuk mengubah peraturan dan menciptakan langkah-langkah baru untuk melindungi hewan-hewan yang mungkin terdampar di kereta.

Kucing oranye dan putih yang menggemaskan itu kabur dari kandangnya saat dalam perjalanan kereta, dan berjalan di sepanjang gerbong. Kejadian ini memicu aksi pencarian massal oleh ratusan relawan di area stasiun kereta api di Kirov, Rusia. Twix ditemukan mati pada 20 Januari, meninggalkan pemiliknya yang sedih dan marah.

Sejumlah laporan menyebutkan bahwa Twix mungkin meninggal akibat gigitan binatang dan radang dingin. Musim dingin yang melanda sebagian besar wilayah Rusia, dengan suhu mencapai -30°C di Kirov pada saat itu, membuat kondisi semakin sulit.

Reaksi publik terhadap insiden ini sangat kuat, dengan lebih dari 70.000 orang menandatangani petisi untuk meminta penyelidikan kriminal terhadap kondektur yang terlibat. Meskipun pemerintah setempat menolak permintaan tersebut, lebih dari 200.000 orang menandatangani petisi terpisah yang menuntut pemecatan kondektur tersebut.

Pemilik Twix, melalui media pemerintah, menyatakan niatnya untuk membawa masalah ini ke pengadilan. Kasus ini menjadi sorotan di seluruh Rusia, dengan ribuan orang mengikuti perkembangannya melalui media sosial yang khusus dibuat untuk memantau kasus ini.

Seiring dengan meningkatnya tekanan dari masyarakat, RZhD mengambil langkah-langkah untuk mengatasi kontroversi ini. Pada 20 Januari, perusahaan tersebut mengumumkan perubahan kebijakan yang melarang kondektur untuk “menurunkan hewan dari kereta.” Sebagai gantinya, hewan yang ditemukan di kereta akan diserahkan kepada karyawan di stasiun kereta api, dan kelompok perlindungan hewan akan dibentuk.

Reaksi defensif dari RZhD mencerminkan kebutuhan perusahaan untuk menjelaskan tindakan karyawannya di media sosial. Mereka menekankan bahwa karyawan mereka memperlakukan hewan dengan penuh perhatian dan kasih sayang selama perjalanan, serta berpartisipasi dalam pencarian Twix. RZhD juga menyatakan bahwa salah satu anak perusahaannya sedang mencari cara untuk menjalin hubungan jangka panjang dengan organisasi yang membantu hewan liar di seluruh Rusia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan