JABAR EKSPRES – Istilah Afasia mendadak viral dan banyak dicari artinya oleh netizen. Hal ini karena istilah ini muncul dalam drama terbaru Lee Dong Wook A Shop for Killer.
Istilah Afasia dalam drama A Shop for Killer diderita oleh seorang gadis kecil bernama Jeong Ji An, yang tiba-tiba tidak bisa berkomunikasi setelah kejadian mengerikan yang menimpanya.
Gadis ini kehilangan nenek, dan kedua orangtuanya secara bersamaan, selain itu dia juga dikejar-kejar oleh pembunuh hingga mengalami kecelakaan ditabrak sebuah mobil.
Sejak kejadian tersebut, gadis kecil ini hanya berkomunikasi melalui tulisan, termasuk dengan satu-satunya keluarga yang tersisa yakni Pamannya Jeong Ji Man yang diperankan oleh Lee Dong Wook.
Baca juga : Mengenal Borderline Personality Disorder, Gangguan Mental yang Diderita Ariel Tatum
Dilansir dari laman Halodoc, Istlah Afasia dimaksudkan adalah gangguan yang disebabkan oleh kerusakan pada area otak yang memproduksi dan memproses bahasa.
Gangguan ini bermacam-macam bentuknya, ada mengalami kesulitan berbicara, membaca, menulis dan memahami bahasa, sehingga tidak bisa berkomunikasi dengan baik.
Bisa terjadi secara tiba-tiba atau dilatarbelakangi kejadian traumatis, seperti cidera kepala yang mengenai jaringan di otaknya bisa juga karena stroke.
Atau terjadi kerusakan otak akibat cedera kepala yang parah, tumor, infeksi, atau proses degeneratif.
Kebanyakan penderita afasia adalah kaum lanjut usia yang mengalami stroke, karena bermasalah dibagian otaknya. Sehingga tidak bisa lagi berkomunikasi.
Gejala Afasia
Istilah afasia juga memiliki pola kekuatan dan kelemahan yang berbeda-beda.
Berikut ini gejala afasia berdasarkan jenisnya:
1. Afasia ekspresif
Istilah Afasia yang satu Ini disebut juga afasia broca atau afasia tidak lancar. Orang dengan jenis ini lebih bisa memahami apa yang orang lain katakan daripada mengucapkan kalimat sendiri.
Pengidap kesulitan untuk mengeluarkan kata-kata, seringkali berbicara dalam kalimat yang sangat pendek dan menghilangkan kata-kata. Contohnya, “Mau makan” atau “Berjalan di taman hari ini”.
2. Afasia komprehensif
Orang dengan afasia komprehensif juga bisa berbicara dengan mudah dan lancar dalam kalimat yang panjang dan rumit. Selain itu, pengidap sering menambahkan kata-kata yang tidak bisa dikenali, salah atau tidak perlu.