JABAR EKSPRES – Pemerintah Kabupaten Bandung menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana usai dilanda banjir, longsor hingga angin kencang di beberapa wilayah Kabupaten Bandung.
Status tanggap darurat bencana ini sudah tertulis dari Surat Keputusan Bupati bernomor : 300.2.1/KEP.3-BPBD/2024, tersebut ditandatangani tanggal Jumat 13 Januari 2024.
“Terhitung dari tanggal 13 Januari hingga 26 Januari sesuai dengan keputusan yang ada menetapkan Status Tanggap Darurat bencana banjir, longsor, dan angin kencang di Kabupaten Bandung,” ujar Bupati Bandung Dadang Supriatna dalam surat keputusan yang beredar, Senin (15/1/2024).
BACA JUGA: Rapimnas KSPN: Capres Prabowo Ngaku akan Jadi Penerus Pemerintahan Jokowi
Selama penetapan Status Tanggap Darurat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung akan terus mengoordinasikan dan melaksanakan pengkajian cepat situasi dan kebutuhan penanganan darurat bencana.
“Kita terus utamakan penyelamatan dan evakuasi masyarakat korban dan pengungsi dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat korban dan pengungsi,” jelasnya.
Selain itu, Bupati juga meminta kepada BPBD agar terus memberikan perlindungan kelompok rentan.
Kemudian, melakukan pengendalian terhadap sumber ancaman bencana, dan melakukan perbaikan fungsi sarana dan prasarana vital.
Sehingga kedepannya status Tanggap Darurat bisa diperpendek sesuai dengan peraturan undang-undang
“Penetapan status tanggap darurat bencana sebagaimana dapat diperpanjang ataupun diperpendek sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,” kata Bupati Bedas.
Sebelumnya, hujan ekstrem yang mengguyur kawasan Bandung Raya pada Kamis (11/1/2024), mengakibatkan tanggul Sungai Cigede di Kampung Lamajang Peuntas, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung jebol dan masuk ke pemukiman warga.
Sebanyak ribuan rumah pun terdampak akibat banjir hebat yang menerjang Kampung Lamajang Peuntas dan sekitarnya.
Tak hanya merendam Kampung Lumajang, beberapa wilayah di Dayeuhkolot pun terendam bahkan akses jalan tidak bisa dilalui sama sekali akibat banjir yang semakin meninggi.
Pemkab beserta BPBD Kabupaten Bandung terus mengevakuasi dan memasang geobag.
Sementara warga yang terdampak diungsikan ke tempat penampungan sementara yang ada di wilayah Kampung Lumajang tepatnya di Sekolah SMPN 1 Dayeuhkolot.