Ada Jasa Charge Handphone di Lokasi Banjir Lamajang Dayeuhkolot, Diserbu Warga!

Puluhan warga saat menggunakan jasa Charge Handphone ditengah kondisi banjir dan tanpa adanya listrik di Kampung Lamajang, Desa Citeureup, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jumat (12/1/2024). Foto Agi Jabar Ekspres
Puluhan warga saat menggunakan jasa Charge Handphone ditengah kondisi banjir dan tanpa adanya listrik di Kampung Lamajang, Desa Citeureup, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jumat (12/1/2024). Foto Agi Jabar Ekspres
0 Komentar

Salah Satu Warga Kampung Lamajang Dayeuhkolot Buka Jasa Charge Handphone di tengah kondisi Banjir dan tanpa adanya listrik.

Agi, Jabar Ekspres 

Di tengah banjir yang melanda Kampung Lamajang di Desa Citeureup, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, dan listrik yang dimatikan karena kondisi banjir yang sangat tinggi, warga setempat bernama Ahmad Yusuf (54) punya cara unik untuk memberikan manfaat bagi warga lainnya khususnya dalam memberi bantuan kelistrikan.

Ahmad menjelaskan ditengah mati listrik di kampungnya, Ia membuka jasa Charge Handphone dengan menggunakan mesin Genset untuk membantu warga.

Baca Juga:Jadi Sorotan Publik, Pasar Tanah Baru Bogor Sepi PengunjungTanggul Jebol Sepanjang 100 Meter, 2 RW di Kecamatan Cileunyi Bandung Terendam Banjir

“Spontan aja buka Charge handphone, karena kan listrik mati, terus iseng-iseng buat butuh penggerak sibel, tiba-tiba ada yang mau ikut ngecas hp,” ujar Ahmad saat ditemui ditempat jasa handphonenya, Jumat (12/1/2024).

Tidak hanya warga Kampung lumajang, warga dari kampung lain juga ikut jasa charge handphone.

“Warga sekitar sini, terus ada juga yang lewat numpang ada,” tambahnya.

Ide ini muncul saat mati listrik, ia mengaju awalnya hanya menggunakan genset untuk penggerak sibel.

“Tiap banjir rutin buka gini pake genset, tapi kalau banjirnya tinggi dan listrik dimatikan, pasti sering gini,” tuturnya.

Ia mengatakan tidak membuka jasa charge, namun jika ada warga yang ingin charge bisa memberikan seikhlasnya.

“Yang penting mah hurung bensin, cuman bensin tekor akhirnya suruh kencleng kalau ngecas paling hanya Rp5 ribu,” ungkapnya.

Baca Juga:Pemkot Bandung Mulai “Bebersih” Kawasan MonjuMeresahkan Warga Banjar, Polisi Razia Knalpot Brong!

Adapun dalam jasa charge handphone ini banyak warga langsung datang kesini, bahkan tempatnya kini menjadi basecamp.

“Sehari mungkin lebih dari 100 orang, kadang mereka bawa sendiri juga alatnya atau pakai yang disini, bisa dijadikan basecamp warga juga,” terangnya.

Ahmad menjelaskan jika di Kampung Lumajang RT 1 RW 7 ketinggian air akibat banjir sudah sampai 1,5 meter. Sehingga listrik otomatis akan dipadamkan.

“Banjir disini satu meter setengah, kalau banjir nggak tinggi mah listrik gak mati. Cuman karena parah ini baru listrik mati,” ucapnya.

Dalam jasa charge handphone ini dirinya tidak menghitung untung atau rugi, yang penting kebutuhan warga terkait listrik bisa terpenuhi.

0 Komentar