JABAR EKSPRES – Seiring berjalannya waktu, manusia selalu cenderung mengaitkan berbagai makhluk dengan makna kehidupan dan kematian. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan menarik seperti mengapa beberapa hewan dianggap sebagai simbol kematian dan kehidupan setelah kematian?
Namun, pemahaman terkini menunjukkan bahwa manusia dan kutu yang hidup bersama mereka memainkan peran lebih besar dalam penyebaran penyakit seperti Kematian Hitam.
2. Gagak Bangkai
Gagak bangkai menonjol sebagai burung cerdas yang memiliki peran penting dalam mitologi Irlandia.
Baca Juga:Huawei Rilis TWS Freeclip yang Didesain Mirip AntingRekomendasi HP Samsung Anti Air dan Debu Tahun 2024
Melalui peran Badb, burung gagak ini menjadi simbol spiritual dalam perjalanan kehidupan dan kematian manusia.
3. Burung Hantu
Dengan aktivitas utamanya di malam hari, burung hantu seringkali diasosiasikan dengan konsep kematian dalam berbagai kebudayaan.
Suara burung hantu dianggap sebagai pertanda kematian, yang menciptakan perspektif menarik dalam interpretasi manusia terhadap makhluk ini.
4. Kelelawar
Sebagai simbol kematian, kelelawar memiliki konotasi misterius dan sering dihubungkan dengan ramalan takdir.
Mitos Māori mengaitkan kelelawar dengan hokioi, burung nokturnal yang konon memiliki kemampuan meramalkan kematian.
5. Burung Nasar
Dengan kebiasaannya yang terkait erat dengan bangkai dan kematian, burung nasar menjadi salah satu hewan yang dikaitkan dengan akhir kehidupan.
Di Mesir kuno, burung nasar dianggap sebagai simbol kebersihan dalam lingkaran kehidupan dan kematian.
Baca Juga:Prosedur Penukaran Tiket Golden Disc Award 2024Satu Bank Indonesia Ada yang Gulung Tikar Awal Tahun 2024, Kenapa?
6. Capung
Di Jepang, capung merah menjadi simbol kembalinya arwah orang mati selama festival Obon.
Kepercayaan ini memberikan makna mendalam pada keberadaan capung merah sebagai perantara antara dunia hidup dan dunia roh.
7. Burung Enggang Tanah Selatan
Dalam budaya di sembilan negara di Afrika bagian selatan dan timur, burung enggang tanah selatan sering dianggap sebagai pembawa sial dan pertanda buruk, mencerminkan kompleksitas hubungan antara manusia dan alam di berbagai budaya Afrika.
