JABAR EKSPRES – Peristiwa gempa di Sumedang beberapa waktu lalu menjadi catatan penting terkait kesiapsiagaan akan potensi terjadinya guncangan akibat sesar aktif yang mengelilingi Jawa Barat (Jabar). Terlebih, terdapat enam sesar aktif yang mengelilingi provinsi dengan Ibu Kota Bandung tersebut.
Dari keenam sesar aktif tersebut, terdapat patahan yang melintas dan satu terletak di Kota Bandung yaitu sesar lembang. Kengerian timbul tatkala gempa yang menimpa Cianjur, Banten, maupun Sumedang dihasilkan oleh pergeseran batuan yang terjadi di keenam patahan tersebut.
Atas hal itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung perlu mengatur sebuah kebijakan terkait pemahaman pengetahuan akan kewaspadaan bencana kepada masyarakat.
Terlebih, dikutip dari riset Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) Kota Bandung menunjukan literasi masyarakat akan bencana masih sangatlah kurang.
Peneliti dari Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB), Irwan Meilano menuturkan, pemerintah harus terjun langsung dalam memberikan edukasi guna membangun mitigasi bencana.
BACA JUGA: Dewan Sayangkan Pembangunan JPO Gasibu Tak Dapat Alokasi Anggaran di 2024
Menurutnya, pengetahuan kebencanaan akan menimbulkan kewaspadaan terkait bencana. Hasil dari edukasi tersebut yakni masyarakat akan paham mengenai resiko bencana.
“Prosesnya harus top to down, masyarakat harus diberikan pengetahuan, tapi tidak bisa hanya masyarakat saja. Harus lewat komitmen pemerintah juga, karena kalau enggak tidak akan sustain. Ada isu baru masyarakat akan lupa lagi, ada bencana baru lupa lagi,” kata Irwan, Jumat (5/1)
Terlebih dikutip dari laman Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Kota Bandung. Magnitudo maksimum gempa atau guncangan yang dihasilkan Sesar Lembang yaitu enam hingga tujuh.
Angka tersebut terhitung tinggi dan berpotensi menimbulkan kerusakan. Menurut Staf Observasi Gempa Bumi BMKG Kota Bandung, Ajeng Marina mengungkapkan, guncangan akan terasa di seluruh kabupaten kota yang ada di Jawa Barat.
“Kalau dari skenario, Kota dan Kabupaten Bandung kerusakannya sedang. Skala enam sampai tujuh MMI (Modified Mercally Intensity),” kata Ajeng beberapa waktu lalu
Data BMKG menunjukan bahwa Sesar Lembang terakhir aktif pada tahun 2010 hingga 2012 silam yang dibarengi dengan gempa pada tahun 2011 dengan kekuatan 3,3 SR.