Perpustakaan Kota Bogor Hadirkan Bumi Prawira, Galeri Kisah Pemimpin dari Masa ke Masa

Proses Melukis

Proses memvisualisasikan peristiwa dimasa lalu dari hasil riset ke dalam bentuk lukisan tidaklah mudah.

Seperti lukisan Penobatan Sri Baduga dibuat oleh tiga orang pelukis, yakni Agus Nur, Sobirin, Gunawan yang memakan waktu satu bulan yang dilakukan delapan jam sehari.

“Prosesnya cukup panjang, karena ada beberapa penyesuaian pakaian yang dipakai, seperti kala itu bajunya belum pakai kemben, segala macam, karena dari literasi, kemben baru ada di abad ke 15, sementara prosesi ini ada di abad 14 sehingga belum pakai. Jadi harus ada perubahan-perubahan lagi. Jadi dalam melukis ini kita menggunakan pendekatan yang paling mendekati,” kata Sobirin.

Sehingga lanjutnya, hasil karya yang ada di Bumi Parawira sudah sesuai visual kala itu berdasarkan hasil riset.

“Ini melukis bertiga kita diskusi dalam bentuk sketsa dulu, kemudian setelah sketsanya oke baru kita tuangkan di dalam kanvas. Pewarnaan bareng-bareng. Jadi proses terjadinya gambar ini diawali oleh tim riset yang melakukan riset di daerah Ciamis, Cirebon dan sebagainya, untuk melihat petilasan-petilasan Prabu Siliwangi, seperti jalanan yang berbatu ini terus ini sama persis dengan ada yang di Ciamis. Kalau di dalam lukisan ini lokasinya sekitar Mbah Dalem,” katanya.

BACA JUGA: Minggu ke-19, Proyek Pembangunan Museum Pajajaran Bogor Capai 65 Persen

Sementara itu pelukis lainnya, Mulyana mengatakan bahwa proses pembuatan lukisan ini memiliki tantangan tersendiri.
Sehingga dirinya menggunakan lebih dari dua foto dari hasil riset.

Karena menurutnya lukisan Soekarno berpidato di lapangan Sempur ini merupakan lukisan pertama. (YUD)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan