Kasus Dugaan Penistaan Agama di Kota Banjar, Pelaku Klarifikasi dan Sampaikan Permohonan Maaf

JABAR EKSPRES – Ernawati alias ‘E’ yang dilaporkan sejumlah warga muslim di Kota Banjar ke Polisi karena diduga meninstakan agama akhirnya menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf.

Dia menyampaikan permohonan maaf di depan awak media atas statmennya yang menyinggung umat muslim di wilayah Bobojong Lingkungan Jadimulya Kelurahan Hegarsari Kecamatan Pataruman Kota Banjar, Jawa Barat.

Berikuti petikan klarifikasi dan permohonan maaf Ernawati di harapan awak media baru-baru ini:

BACA JUGA: Dugaan Penistaan Agama, Warga Muslim Banjar Laporkan Warga yang Memberikan Kejutan Natal

“Saya Ernawati warga Bobojong Jadimulya Kota Banjar pada kesempatan ini saya bermaksud menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf atas beredarnya video tanggapan berkaitan statmen saya pada kegiatan malam Natal yang menyebut inisiatif warga Bobojong yang notabene beragama muslim. Sekali lagi saya memohon maaf khsusunya kepada warga Bobojong umumnya kepada warga Kota Banjar dan seluruh umat muslim atas statment saya tersebut. Sungguh hal itu tidak ada tujuannya sama sekali untuk menyinggung apalagi membuat gaduh melainkan itu kehilapan dan spontanitas yang keluar dari lisan saya sendiri. Kejadian ini akan saya jadikan pelajaran untuk lebih baik lagi ke depannya. Sekali lagi saya memohon maaf. Terimakasih,” kata Ernawati.

Sebelumnya, sejumlah warga muslim dari Lingkungan Jadimulya Kelurahan Hegarsari Kecamatan Pataruman Kota Banjar Jawa Barat mendatangi SPKT Polres Banjar. Kedatangan mereka untuk melaporkan dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh inisial ‘E’ saat malam Natal di depan Gereja Katolik Santo Filipus Kota Banjar, 24 Desember 2023 lalu.

“Kami melaporkan dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh inisial ‘E’. Ada empat perkara yang kami laporkan ke Polres Banjar,” kata salah satu pendamping warga muslim Lingkungan Jadimulya, Zaenal Arifin di Mapolres Banjar, Jumat 29 Desember 2023.

Empat perkara yang dilaporkan sejumlah warga muslim tersebut kata dia, pertama dugaan fitnah ‘E’ yang mengatasnamakan warga muslim Lingkungan Jadimulya yang ikut merayakan Natal. Kedua eksploitasi anak, ketiga berita bohong (hoax) yang mengatasnamakan warga muslim lingkungan tersebut terkait inisiasi warga memberikan kejutan kepada jemaat gereja. Keempat soal penistaan agama.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan