BACA JUGA: Banjar Water Park, Wisata Kebanggaan Kota Banjar yang Mati Suri
“Tadi seperti di Vila Bogor Indah tidak mengalir di pagi hari. Tirta Pakuan pada saat bicara masih pengembangan wilayah dan pengembangan jaringan, pasti ada adaptasi jaringan secara teknis. Kestabilan jaringan hanya terjadi pada saat sudah terlayani 100 persen. Jadi pada saat jaringan masih dikembangkan, pelanggan masih ditambah, wilayah tertentu pasti masih mengalami perubahan. Tetapi pada saat terjadi perubahan tersebut kami harus bisa mengidentifikasi dan melakukan upaya penanganan,” terangnya.
Dani melanjutkan, solusinya Tirta Pakuan sedang meningkatkan kapasitas salah satu nya untuk SPAM Katulampa yang selama ini dioperasikan 300 liter perdetik, tengah ditingkatkan menjadi 600 liter perdetik.
Kemudian bagaimana Tirta Pakuan merespon keluhan-keluhan yang puncak pemakaiannya belum normal. Tirta Pakuan tengah mengembangkan jaringan juga disertai dengan penguatan-penguatan jaringan kalau istilah teknisnya pemasangan pipa paralel.
“Itu difungsikan untuk mencukupi kebutuhan jam puncak. Kalau misalkan airnya keruh dan berbau kami lakukan secara konsisten setiap hari, tugas bagian laboratorium kami mengecek di instalasi, resrvoar sampai ke pelanggan. Kalau misalkan ada yang berbau kami pasti akan tindak lanjuti, karena beberapa kali kami temukan, pelanggan terkadang air Tirta Pakuan digabung dengan air sumur. Secara perda pelayanan kami tidak memperkenankan hal tersebut karena di khawatirkan terjadi pencemaran,” jelasnya.
Dani menegaskan, pihaknya gencar mensosialisasikan kepada pelanggan, agar air Tirta Pakuan itu dipisahkan dengan air sumur, kalaupun misalnya disatukan ada resiko biasanya.
“Tapi kami tidak merasa alergi dengan keluhan, justru dengan keluhan-keluhan tersebut bisa melihat kekurangan kami dimata pelanggan. Tapi pada saat kami bisa respon, saya harap pelanggan bisa terpuaskan,” tukas Dani. (YUD)