JABAR EKSPRES – Wahana air Banjar Water Park (BWP) milik Pemerintah Kota Banjar Jawa Barat pernah menjadi kebanggaan. Namun itu dulu, usai proyek ambisius itu diresmikan pada 21 Februari 2010. Hingga pada tahun 2019, wisata yang berada di lahan 3,5 hektare itu akhirnya ditutup lantaran sepi pengunjung.
Padahal sejak dibangun pada tahun 2009, destinasi wisata yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu telah menghabiskan anggaran sekitar Rp27 miliar.
Kini Pemkot Banjar pun terus berupaya mengopersikan kembali BWP dengan menggandeng pihak swasta sebagai pengelola. Namun lagi-lagi, pihak swasta yang telah menandatangani kontrak beberapa tahun itu tak kuasa. BWP tetap saja mati suri.
BACA JUGA: Pj Wali Kota Banjar Minta Masyarakat Tidak Panik Hadapi Covid Varian Baru
“Kami memberikan ultimatum kepada investor pengelola Banjar Water Park untuk segera melakukan aktivitas. Ini tidak lepas dari kondisi Banjar Water Park yang kembali mangkrak meskipun sudah mendapatkan angin segar dari investor,” kata Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Sekretariat Daerah Kota Banjar Tatang Nugraha, Rabu, 27 Desember 2023.
Menurut Tatang, kembali mangkraknya Banjar Water Park karena krisis finansial yang dialami investor. Sehingga tak bisa melanjutkan pekerjaan yang sudah dilakukan.
“Kami sudah konfirmasi lagi. Yang bersangkutan (PT Maju Jaya Dwi Vira/Investor BWP) berjanji pada awal tahun (2024) akan segera melakukan kelanjutan proyek (BWP),” katanya.
Meski sudah ada konfirmasi akan dilanjutkan kembali proyek maupun pengelolaan BWP, kata Tatang, pihaknya tetap mengultimatum atau bersikap tegas terhadap investor guna mengantisipasi hal serupa terulang kembali.
BACA JUGA: Habiskan Anggaran Rp2,1 Miliar, Pembangunan Kantor BPS Banjar Mandeg!
“Kami akan memberikan waktu 6 bulan dengan dituangkan dalam berita acara. Jika dalam waktu 6 bulan tidak ada kejelasan, maka pemerintah akan memutus kerjasama sesuai perjanjian,” tegas Tatang.
Ia berharap, pada tahun 2024 sudah ada progres aktivitas pariwisata yang berpotensi menjadi perputaran ekonomi di Kota Banjar. “Target kami 2024 di semester 1 harus mulai ada aktivitas,” kata Tatang. (CEP)