JABAR EKSPRES – Berubahnya hari jadi Persib menimbulkan respons yang beragam dari para pendukungnya yakni Bobotoh. Pro-kontra terjadi akibat pergantian tahun lahir yang sebelumnya 14 Maret 1933, menjadi 5 Januari 1919.
Bobotoh Asal Cibiru, Nabil (24) mengungkapkan, dirinya tak peduli soal pergantian hari jadi Persib menjadi 5 Januari 1919. Menurutnya, Persib tetaplah klub yang dicintai oleh masyarakat Kota Bandung.
“Cuman tanggal dan tahunnya aja yang berbeda, cuman sebagai tim tetap aja itu Persib. Gak ada yang berubah, tetap jadi klub besar asal Bandung yang dicintai oleh orang Jawa Barat,” katanya kepada Jabar Ekspres lewat pesan seluler, Senin (25/12)
Disisi lain, dirinya meminta agar manajemen yakni PT. PBB bisa terus mempertahankan warna biru sebagai identitas tim. Pasalnya, beredar kabar bahwa Persib bakal turut mengubah logo hingga warna baju pangeran biru.
“Katanya bakal diganti juga, karena dulu Persib bajunya Merah Putih. Cuman jangan lah kalau bisa, cukup tanggal lahirnya aja, biru udah jadi identitas,” lanjutnya.
Disisi lain, Bobotoh Asal Cimahi, Alfarizy Nur Muhammad (26) mengungkapkan, meskipun hari jadi Persib terbaru sudah melewati penelitian, sayang apabila 1933 ditinggalkan oleh tim berjuluk Maung Bandung tersebut.
Menurutnya, 1933 sudah menjadi saksi sejarah bagi Persib dalam merengkuh prestasi di persepakbolaan Indonesia.
“Juara perserikatan Persib tahunnya 1933, ISL juga 1933, Piala Presiden juga 1933 dan bukan 1919. Sayang apabila ditinggalkan,” katanya kepada Jabar Ekspres
Namun terlepas dari hal tersebut, semoga dengan ditemukannya hari jadi Persib yang jatuh pada 5 Januari 1919 bisa berdampak pada prestasi Persib.
“Semoga ngaruh lah ya, tanggal baru tahun baru, semoga bisa membuat Persib semakin berprestasi. Semoga juga itu menjadi doa positif dalam perubahan tanggal dan tahun bagi Persib,” pungkasnya. (Dam)