JABAR EKSPRES – Tanggal 19 Desember merupakan hari yang keramat bagi supporter bola, khususnya penggemar klub Persija Jakarta, yang disebut dengan The Jakmania. Karena hari ini dirayakan sebagai peringatan hari jadi The Jakmania.
Tanggal 19 Desember 2023 ini, merupakan hari jadi The Jakmania ke 26 tahun. Seperti apa sejarah berdirinya klub penggemar Persija, yang hingga kini masih sangat ditakuti lawan ini.
The Jakmania memiliki identitas melalui warnanya yang mencolok, yakni atribut berwarna oranye. Mereka salalu hadir memberikan dukungan dalam setiap laga yang dijalani Persija baik di kandang atau tandang.
Baca juga : Momen The Jakmania Kawal Persib Bandung Saat Pulang
Bukan hanya sekedar hadir, bentuk dukungan The Jakmania terhadap Persija juga sering kali diwujudkan dalam berbagai aksi serunya. Seperti dengan koreografi uniknya atau kreasi visual saat berada di tribun penonton.
Aksi kreatif para suporter The Jakmania ini, menjadi bagian menarik dari perhelatan laga kandang Persija yang selalu dinanti-nantikan.
The Jakmania merupakan organisasi supporter terstruktur dan selalu menjunjung tinggi sportifitas serta mendukung perdamaian antar supporter.
Sejarah The Jakmania
Seperti apa sejarah terbentuknya organisasi suporter resmi Persija Jakarta ini, berikut kisahnya.
Proses terbentuknya organisasi suporter Persija Jakarta, The Jakmania, berawal dari pandangan seorang suporter bernama Tauhid Ferry Indrasjarief.
Dilansir dari berbagai sumber, Ide terbentuknya the Jakmania muncul dari Diza Rasyid Ali, manager Persija pada tahun 1997. Ide ini mendapat dukungan penuh dari Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso.
Sebagai pembina Persija, Sutiyoso memang sangat menyukai sepak bola. Ia ingin sekali membangkitkan kembali persepak bolaan Jakarta yang telah lama hilang baik itu tim maupun pendukung.
The Jakmania didirikan secara resmi pada 19 Desember 1997 melalui deklarasi yang dihadiri 40 orang di Graha Wisata Kuningan, Jakarta.
Pada awalnya, anggota the Jakmania yang masih berstatus komunitas hanya sekitar 100 orang, dengan pengurus sebanyak 40 orang.
Ketika dibentuk, dipilihlah figur yang dikenal di mata masyarakat, yaitu Muhammad Gunawan Hendromartono atau Gugun Gondrong yang merupakan sosok paling ideal pada saat itu.
Pengurus The Jakmania waktu itu akhirnya membuat lambang sebuah tangan dengan jari berbentuk huruf J. Ide ini berasal dari Edi Supatmo, yang waktu itu menjadi Humas Persija.