“Sekarang sudah canggih, kita bisa searching apalagi buat yang tunanetra juga sudah canggih (via suara). Sebenarnya sudah bagus hanya untuk yang lainnya perlu bisa mengakomodir di pelosok-pelosok yang keadaannya lebih berat dari kita,” bener Ahmad.
Saat disinggung terkait maraknya pemasangan APK di pohon, Ahmad sangat menyesalkan perbuatan tersebut. Menurutnya hal itu sangat merusak fasilitas umum dan lingkungan.
“Seharusnya jangan menempel di pojok apalagi di paku,” katanya.
Ahmad menceritakan, pernah terjadi pemasangan APK di rumah warga pada malam hari. Ia sangat menyayangkan perbuatan tersebut dan meminta pada peserta pemilu atau calon legislatif untuk tidak melakukan pelanggaran kembali.
“Apalagi tengah malam gedor-gedor rumah pasang pamflet, banyak pelanggaran. Pesan khusus untuk yang melanggar jangan merusak, cukup bikin Baligo di tancap di tanah saja jangan sampai di tempel di pohon-pohon,” pungkas Ahmad. (Mong)