Pembangunan kolam retensi dan pompa air, menurutnya, mesti lebih transparan terhadap publik. Sistem, lokasi, hingga cara kerja upaya antisipasi itu mesti diketahui masyarakat supaya pemerintah menerima beragam masukan. Lantas pihaknya menyayangkan hal tersebut.
“Cuman pada dasarnya, kami mendorong pemerintah ketika ada upaya mitigasi atau upaya yang akan dijalankan, publik harus tahu. Tersampaikan secara berkala. Konteks sosialisasi jangan terjebak hanya beberapa kali,” ujarnya.
Kabar Pedagang Pasar Gedebage
Ketua Badan Pengawas (BP) Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) Jawa Barat, Dedi Kurniawan menyebut, banjir yang terjadi di Pasar Gedebage mengakibatkan pedagang rugi. Terlebih masalah sampah pun menyebabkan drainase tidak berjalan.
“Memang saat ini air mudah surut karena ada terbangun kolam retensi di depan Pasar Gedebage, namun bekas genangan terkadang masih lama kering,” sebut Dedi dalam pesan yang diterima Jabarekspres, beberapa waktu lalu.
Aktivis lingkungan yang sekaligus warga pedagang itu, mengaku bahwa bertahun-tahun Pasar Gedebage seolah diabaikan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dan pengelola pasar.
“Kami melihat pemerintah seperti abai. Pengelola pun sama. Kedua pihak terkesan tidak ada niat perbaikan terhadap pengelolaan Pasar Gedebage,” akunya.
“Saat ini saja hanya diguyur hujan sekitar 5 sampai 10 menit sudah terjadi genangan yang bercampur sampah. Karena kejadian ini sudah bertahun tahun. Saya pikir perlu ada tindakan nyata dari pemkot dan pengelola,” tegasnya.
Terlebih menurutnya, para pedagang sudah membayar retribusi. Baik itu retribusi sampah maupun keamanan. Lantas pihaknya menuntut pemkot segera turun tangan. Sebelum lebih banyak lagi pedagang yang memilih untuk berhenti jualan.
“Karena sudah banyak pedagang yang gulung tikar akibat pengelolaan pasar yang carut marut. Kami menuntut pengelola pasar mundur dari jabatan,” ucap Dedi.
“Atau pemerintah segera mengambil alih pengelolaan serta dilakukan audit atas impelemntasi pengelolaan pasar yang tidak sesuia dan berjalan dengan baik,” pungkasnya. (zar)