JABAR EKSPRES – Banyaknya pilihan moda transportasi baru menyebabkan Angkutan Kota (Angkot) kurang dilirik oleh masyarakat Kota Bandung. Hal ini berkenaan dengan kurangnya fasilitas penunjang bagi para penggunanya.
Dampak tersebut menyebabkan masyarakat mulai meninggalkan kebiasaan tersebut. Warga Asal Cinambo, Ema Sriulina (25) menuturkan, dirinya lebih memilih menggunakan transportasi online ketimbang angkutan kota.
Menurutnya, hal tersebut berkaitan dengan menejerial waktu keberangkatan. Pasalnya, angkot bakal memakan banyak waktu dalam perpindahan satu tempat ke tempat lain. Selain itu, kurangnya fasilitas penunjang membuat dirinya enggan menggunakan transportasi publik.
BACA JUGA: Dishub Kota Bandung Ciut Benahi Permasalahan Transportasi
“Lebih ke biar pasti aja, kalau ojol kan ada keterangan waktu soal berapa menit estimasinya. Angkot mah kan gak ada, belum lagi ngetemnya, kalau penuh kan pasti desek-desekan. Apalagi kalau kejar setoran kan kadang dipaksain harus masuk semua, jadi asa gak nyaman,” katanya kepada Jabar Ekspres.
Disisi lain, warga asal Cimencrang, Dinda Nadia (24) mengungkapkan, tak ada ketertarikan dalam menggunakan angkot di kegiatan sehari-hari. Sebab, selain wilayahnya yang tak dilewati angkot, kebiasaan berhenti disembarangan tempat membuat dirinya enggan memakai transportasi publik tersebut.
“Emang dari dulu rumah (di Cimencrang) gak ada angkot yang lewat, jadi kebiasaan naik motor, atau ojeg kalau disana,” katanya.
“Cuman kalo disuruh (naik angkot), gak akan kayanya. Pernah punya pengalaman gaenak soalnya, dulu pernah serempetan gara-gara berhenti ngedadak cuman buat satu penumpang, jadi agak trauma,” lanjutnya.
Pengalaman lain pun dirasakan oleh Epon (38). Sebagai masyarakat yang sering menggunakan angkot, kini dirinya lebih memilih untuk menggunakan jasa ojeg langganan.
Menurutnya, para pengemudi angkot cenderung egois tanpa memikirkan penumpangnya. Hal itu berkenaan dengan supir yang tengah kejar setoran, sehingga perjalanan memakan waktu lama.
BACA JUGA: Masuki Musim Hujan, Warga Kabupaten Bandung Perlu Waspadai Potensi Bencana
“Dulu sering banget naik angkot karena emang hanya sekali naik untuk ketempat kerja. Tapi makin kesini, mungkin semenjak ada online, supir ngetem nya lama pisan. Mereka kan mikirnya biar setoran kecapai, tapi kita yang buru-buru kan pasti kesel, makannya gapernah lagi,” ungkapnya.