JABAR EKSPRES – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, melakukan peninjauan pergerakan tanah yang terjadi di Kampung Tegalkaso, Desa Bencoy, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi.
Suharyanto meninjau lokasi pergerakan tanah itu pada hari Kamis, 7 Desember 2023. Bersama dengan pejabat BNPB lainnya, ditemani oleh Kapolres Sukabumi Kota, Dandim 0607, Wakil Bupati Sukabumi, serta unsur pejabat daerah lainnya.
Suharyanto mengatakan, kehadirannya ke Sukabumi untuk meninjau pergerakan tanah di Tegalkaso, Cireunghas tersebut, atas instruksi langsung dari Presiden Republik Indonesia Indonesia Joko Widodo.
BACA JUGA: Bentrok Geng Motor di Sukabumi Tewaskan MA, 10 Orang Ditetapkan Sebagai Tersangka
“Saya Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto datang ke Desa Bencoy, Kampung Tegalkaso, Kabupaten Sukabumi, diperintah bapak Presiden Joko Widodo. Karena kita ketahui bersama beberapa waktu lalu, di sini terjadi bencana longsor. Mengakibatkan ada yang sampai meninggal dunia. Rekan-rekan media lihat sekarang memang lahannya sangat kritis begitu ya,” ujarnya setelah selesai meninjau pergerakan tanah di Tegalkaso, Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, Kamis, 7 Desember 2023.
Sambung Suharyanto, untuk solusi dari pergerakan tanah tersebut, ia akan melakukan rapat koordinasi untuk mengambil tindakan sesegera mungkin.
“Paling tidak, masyarakat yang terdampak secara langsung bisa secepatnya teratasi. Kemudian, setelah ini kami akan rapat koordinasi dengan pemerintah daerah, TNI, Polri untuk merumuskan langkah-langkah berikutnya,” tuturnya.
BACA JUGA: Polres Sukabumi Amankan Ayah yang Diduga Siksa Anak Kandung hingga Terkapar
Selain itu, Ia juga menerangkan bahwa, Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu wilayah dengan potensi curah hujan yang cukup tinggi hingga awal tahun 2024.
“Kemudian pasca El Nino dan kekeringan ini, curah (hujan), khususnya di Kabupaten Sukabumi ini sangat deras. Sangat lebat begitu dan curah hujan ini akan terus berlangsung hingga awal Januari hingga Februari (2024),” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, dari kejadian pergerakan tanah itu berdampak pada 1 rumah yang alami kerusakan berat (roboh), serta 4 rumah lainnya alami kerusakan sedang hingga ringan, dan 43 rumah lainnya terancam pergerakan tanah. (Mg9)