Ratusan Anggota PPS KBB Ikuti Giat Evaluasi Kinerja Badan Adhoc

Jabar Ekspres – Sebanyak 494 panitia pemungutan suara (PPS) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) diikutsertakan dalam kegiatan evaluasi kinerja badan ad hoc di Mason Pine Hotel, Kotabaru Parahyangan, Selasa (5/12/2023).

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung Barat, Rifqi Ahmad Sulaeman mengatakan kegiatan tersebut dilaksanakan untuk meningkatkan kinerja PPS terutama dalam hal pelaporan data di wilayah.

“Inti dari kegiatan ini untuk mengevaluasi kinerja sendiri, awalnya kita kaji masing-masing setiap PPS, dan ada sedikit keterlambatan laporan kegiatan di PPS itu sendiri,” ujar Rifqi saat ditemui di Padalarang, KBB.

BACA JUGA: Jelang Pemilu 2024, KPU Kabupaten Bandung Terima 4 Jenis Logistik Pemilu Pada Tahapan Pertama

Ia menjelaskan, KPU Kabupaten Bandung Barat telah menetapkan sebanyak 1.317.866 orang daftar pemilih tetap (DPT) Tingkat Kabupaten dalam Pemilu 2024. Terdiri dari 651.109 pemilih perempuan dan 666.757 lainnya adalah pemilih laki-laki.

Dari jumlah DPT tersebut, tercatat sebanyak 5.396 orang merupakan kelompok disabilitas dengan rincian 2.319 disabilitas fisik, 1.201 disabilitas mental, 597 disabilitas netra, 404 disabilitas intelektual, 553 disabilitas wicara, dan 322 disabilitas rungu.

Pemilu tinggal 70 hari lagi, tahapan ke depan tentunya akan lebih padat menghadapi pemungutan suara. Karena itu kita mendorong evaluasi kinerja ad hoc ini,” katanya.

“Nanti kita akan banyak melakukan kegiatan teknis PPS sampai ke KPPS. Oleh karena kegiatan atau tahapan yang semakin padat tentunya PPS harus lebih siap menghadapi itu,” sambungnya.

Selain mengevaluasi kinerja, lanjut Rifqi, peserta yang hadir diberikan pemahaman terutama mengenai aturan dan regulasi yang sudah ditetapkan oleh KPU RI.

BACA JUGA: Panwascam Baleendah Siaga Awasi Logistik Tahap Pertama Pemilu 2024

“Dalam ketentuan penghitungan suara sepertinya ada ketentuan yang baru terutama dalam proses perhitungan suara. Sekarang kan perhitungan di tingkat PPS itu ada aplikasi Sirekap,” katanya.

“Otomatis dari awal, sirekap ini ada kaitannya dengan jaringan internet maka PPS didorong oleh kita supaya melakukan mitigasi di wilayah PPS ini yang masih blank spot,” tambahnya. (Wit)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan