“Yang lebih berat adalah mematangkan programnya, karena banyak dari Kabupaten dan Kota memiliki program yang lebih impresif. Saat pembinaan, beban berat terasa karena berlangsung hingga malam, dengan banyak diskusi. Selama masa karantina di Hotel Harris Bandung selama 4 hari, dari 27 hingga 30 November 2023. Masa karantina sangat menuntut disiplin, tanggung jawab, dan kelihaian. Disiplin waktu di Jabar sangat diperhatikan, dan jiwa sosial diuji melalui interaksi dengan kontestan lainnya,” jelas Nasywa.
Sebanyak 54 finalis Duta Genre Provinsi berasal dari berbagai wilayah Kabupaten/Kota di Jawa Barat, melibatkan kalangan mahasiswa. Proses seleksi yang sangat ketat berhasil berjalan lancar berkat kemampuan mereka dalam menghadapi berbagai tantangan.
“Para juri berasal dari BKKBN Jabar, Duta Genre Indonesia, dan Forum Genre Indonesia, membuat proses seleksinya sangat ketat dan selektif. Ada 54 finalis dari 27 Kabupaten/Kota, termasuk beberapa mahasiswa, karena di Jawa Barat terdapat ketentuan usia. Usia menjadi pertimbangan utama, melihat segmentasi usia remaja yang berkisar 10-24 tahun,” pungkas Nasywa saat menceritakan perjalanan di kejuaraan Genre Tingkat Provinsi Jabar.
Program Duta Genre Provinsi Jawa Barat
Nasywa, sebagai Duta Genre Tingkat Provinsi Jawa Barat, berencana melanjutkan program penurunan angka stunting remaja yang telah dilakukan di Cimahi. Fokus utamanya adalah menurunkan angka stunting di Jawa Barat yang masih tinggi sampai pada tahun 2024.
“Saat menjabat sebagai Duta Genre Jawa Barat, tanggung jawabnya sangat besar. Namun, yang pasti, saya berkomitmen untuk mendedikasikan diri kepada remaja di Jawa Barat. Program utama saya adalah ‘Ratu Bening’ (Remaja Tangguh Bersinergi Tekan Angka Stunting), dengan fokus penurunan stunting hingga 2024 untuk mencapai Jawa Barat Zero Stunting,” ungkapnya dengan optimis.
Nasywa akan memfokuskan programnya pada tiga segmentasi ke depannya, dengan fokus pada penyebaran informasi dan pendidikan yang melibatkan berbagai aspek dengan jangkauan yang lebih besar.
“Ada tiga segmentasi, yaitu Ratu 4.0 (Digitalisasi Media Sosial), Ratu Goes to School yang melibatkan anak-anak di sekolah untuk memberikan edukasi dengan metode yang menyenangkan, dan Ratu Beraksi yang berkolaborasi dengan berbagai mitra untuk menyebarkan informasi dan edukasi ke khalayak banyak,” pungkasnya.