JABAR EKSPRES – Ribuan Buruh yang tergabung kedalam Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), kini mulai memadati Jalan Diponegoro, Kota Bandung, tepatnya di depan Kantor Gubernur Jawa Barat.
Berdasarkan Informasi yang diterima, ribuan buruh tersebut bergerak dari beberapa daerah di Jabar menuju Kantor Gubernur atau Gedung Sate Bandung untuk melakukan aksi pengawalan terhadap penetapan Upah Minimum Kabupaten Kota (UMK) 2024 yang akan diumumkan pada hari ini, Kamis (30/11) oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar).
Ketua DPD SPSI Jabar Roy Jinto Mengatakan, dalam aksinya para buruh akan terus bertahan di depan Gedung Sate Bandung sampai ada kepastian dari pemprov Jabar terhadap penetapan UMK 2024.
“Kita akan bertahan sampai menunggu kepastian apakah Pj Gubernur mau menerima kita sebelum SK (surat keputusan) diterbitkan, beliau mau menemui perwakilan buruh untuk berdialog,” ucapnya saat dikonfirmasi.
Roy Jinto menambahkan, langkah tersebut dilakukan agar aspirasi dari para buruh terkait UMK 2024 dapat ditampung dan dijadikan bahan evaluasi pemerintah dalam penetapannya.
“Ini Supaya Pak Pj Gubernur juga tahu, bukan hanya membawa aspirasi pusat, pemerintah pusat, tapi sebagai Penjabat Gubernur Jawa Barat dia bertanggung jawab untuk masyarakat atau warga di Jawa Barat ini,” ungkapnya
Maka dari itu, Roy meminta dalam penetapannya nanti sesuai dengan usulan atau rekomendasi yang disampaikan oleh kabupaten kota. “Karena usulan yang disampaikan oleh Bupati Wali Kota (kabupaten kota) tentu itu sudah mempertimbangkan aspek ekonomi, aspek sosial dan sosiologis di wilayah-wilayahnya masing-masing,” pungkasnya
Untuk diketahui, dalam pengawalannya para buruh akan sama seperti halnya dalam penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2024 salah satunya menolak Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 2024 tentang pengupahan.
“Tidak ada pilihan lain perjuangan UMK tahun 2024 nanti kita tidak bisa dilakukan dengan hal yang biasa. Aksi harus dilakukan dengan yang luar biasa,” tutur Roy Jinto.
