JABAR EKSPRES – Nama Abu Ubaidah sering disebut-sebut ketika terjadi pertempuran para pejuang Palestina melawan Israel. Ia pun kini menjadi terkenal di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia yang begitu banyak mengaguminya.
Abu Ubaidah, juga dikenal sebagai Al-Mulatham, merupakan simbol pertempuran di Gaza. Sebagai juru bicara militer Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, ia telah membangun reputasi sebagai pahlawan di kalangan pendukung Hamas dan musuh Israel.
Sejak dimulainya perang di Gaza, Abu Ubaidah muncul secara teratur melalui rekaman pidato untuk menyampaikan posisi Al-Qassam dan perkembangan pertempuran. Dia telah berhasil mengelola perang media dengan baik, menghadapi juru bicara Israel dengan profesionalisme yang luar biasa.
Abu Ubaidah pertama kali dikenal pada tahun 2002 sebagai pejabat lapangan Al-Qassam. Ia menjadi juru bicara resmi setelah Israel menarik diri dari Gaza pada tahun 2005. Dia berasal dari kota Naalia di Gaza dan saat ini tinggal di Jabalia. Rumahnya telah dibom beberapa kali selama konflik di Gaza.
Baca Juga: Kapal Israel Dibajak oleh Milisi Houthi Yaman di Laut Merah
Dalam perang tahun 2014, ia mengumumkan penculikan seorang tentara Israel, yang memicu dukungan dan perlawanan dari warga Palestina.
Sebelum perang tahun 2014, Abu Ubaidah memiliki akun Twitter dan Facebook, namun keduanya ditutup. Saat ini, ia menggunakan situs resmi Al-Qassam serta aplikasi Telegram dan saluran “Al-Aqsa” untuk mempublikasikan pesan-pesannya. Video-video yang dipublikasikan kemudian diunggah ulang oleh berbagai saluran satelit dan media.
Israel mengklaim mengetahui identitas asli dari Abu Ubaidah, yang diidentifikasi sebagai Hudhayfah Kahlout. Namun, Hamas dan Al-Qassam tidak mengomentari klaim tersebut, sehingga dapat dipastikan identitasnya masih belum terbongkar.
Sebelum perang 2014, Abu Ubaidah diduga menyelesaikan tesis master tentang Tanah Suci di Universitas Islam. Ia dianggap sebagai ujung tombak dalam “perang psikologis melawan Israel”. Munculnya Abu Ubaidah selama pertempuran di Gaza telah memberikan motivasi dan semangat kepada pendukung Hamas serta membuat Israel dan sekutunya merasa terancam.
Dengan kemunculannya yang terus-menerus dan kepemimpinannya yang profesional, ia telah menjadi simbol penting dalam pertempuran Gaza dan mampu mengambil peran yang sangat signifikan dalam pertempuran psikologis yang sedang berlangsung antara Hamas dan Israel.