Lokasi dan Sejarah RS Indonesia di Gaza yang Diserang Israel

JABAR EKSPRES – Kabar terbaru yang terjadi di Gaza, Palestina, RS Indonesia menjadi target serangan Israel. Lebih dari 700 orang, termasuk staf medis dan korban luka, berada di dalam kompleks rumah sakit tersebut.

Pada hari Senin (20/11/2023), terjadi pertempuran yang begitu sengit di sekitar RS Indonesia di Gaza.

Tank-tank militer Israel melakukan pengepungan terhadap rumah sakit di bagian utara Gaza setelah serangan artileri yang mengakibatkan kematian setidaknya 12 warga Palestina di wilayah kompleks tersebut.

Berikut adalah informasi lokasi RS Indonesia di Gaza, Palestina dan sejarah berdirinya rumah sakit tersebut.

BACA JUGA: Analis Sebut Alasan Israel Serang Rumah Sakit Palestina: Perang Psikologis hingga Lemahkan Semangat Perlawanan

Lokasi RS Indonesia di Palestina yang Diserang Israel

Dilansir dari laman Al Jazeera, lokasi RS Indonesia di Palestina yang diserang oleh Israel terletak di Beit Lahiya, sebuah kota yang dihuni sekitar 90.000 orang di utara Gaza.

Rumah sakit ini dibangun di atas lahan seluas 16.000 meter persegi (172.200 kaki persegi), yang diberikan oleh pemerintah Gaza pada tahun 2011.

Fasilitas kesehatan ini telah menjadi tempat perlindungan bagi ratusan pengungsi yang mencari suaka di sana, berdekatan dengan kamp pengungsi Jabalia.

Daerah sekitar rumah sakit telah menjadi sasaran serangan berkali-kali oleh pasukan Israel, antara tanggal 7 Oktober dan 28 Oktober, setidaknya dua warga sipil dilaporkan tewas dalam serangan tersebut, menurut laporan Human Rights Watch.

BACA JUGA: Kapasitas 140 Pasien Diisi 500 Orang, RS Indonesia di Palestina Terpaksa Berhenti Beroperasi

Sejarah Pembangunan RS Indonesia di Gaza Palestina

Rumah Sakit Indonesia diresmikan pada tahun 2015 oleh mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla.

Rumah Sakit Indonesia di Palestina dibangun dengan biaya sekitar $8 juta atau Rp126 miliar, tanpa ada dukungan dana dari negara asing.

Pembiayaan proyek ini diperoleh melalui sumbangan dari warga negara Indonesia yang bekerja sama dengan berbagai kelompok, termasuk Palang Merah Indonesia dan Perkumpulan Muhammadiyah.

Rumah sakit ini diberi nama Rumah Sakit Indonesia dengan maksud sebagai simbol bahwa Indonesia senantiasa mendukung kemerdekaan Palestina.

Bangunan rumah sakit ini diakui sebagai struktur unik di utara Gaza dan merupakan rumah sakit kedua terbesar di seluruh wilayah Gaza setelah Rumah Sakit Al Shifa, yang merupakan rumah sakit terbesar pertama, juga menjadi target serangan dari Israel minggu lalu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan