JABAR EKSPRES – Kelompok Houthi di Yaman telah menyita sebuah kapal kargo yang terkait dengan Israel di Laut Merah. Kapal ini disandera oleh 25 awaknya dan tindakan ini meningkatkan kekhawatiran akan ketegangan regional yang semakin meningkat karena konflik Israel-Hamas.
Houthi yang didukung oleh Iran menyatakan bahwa mereka akan terus menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel di perairan internasional hingga akhir serangan Israel melawan Hamas di Gaza.
“Semua kapal milik musuh Israel atau yang berhubungan dengannya akan menjadi target yang sah,” kata Houthi.
Menurut kelom Houthi pembajakan kapal Israel merupakan permulaan.
“Penahanan kapal Israel adalah langkah praktis yang membuktikan keseriusan angkatan bersenjata Yaman dalam melancarkan pertempuran laut, terlepas dari biaya dan ongkos yang harus dikeluarkan,” tambahnya. “Ini adalah permulaan.”
Kantor Perdana Menteri Israel menyalahkan Houthi atas serangan terhadap kapal berbendera Bahama tersebut, yang dikatakan terafiliasi dengan seorang miliarder Israel.
Meskipun operator kapal mengatakan bahwa tidak ada warga Israel yang berada di kapal tersebut, pejabat Israel bersikeras bahwa kapal tersebut adalah milik Inggris dan dioperasikan oleh Jepang. Namun, rincian kepemilikan dalam database pelayaran publik mengaitkan pemilik kapal dengan seorang pengusaha kaya Israel.
Baca Juga: Gaza Terus Dibombardir, Kenapa Biden Tolak Usulan Gencatan Senjata?
Pemerintah Jepang mengutuk pembajakan tersebut dan menyatakan bahwa mereka sedang bekerja untuk membebaskan awak kapal melalui negosiasi dengan Houthi dan berkomunikasi dengan Israel serta bekerja sama dengan pemerintah Arab Saudi, Oman, dan Iran.
Para pejabat Jepang juga menyoroti bahwa kapal tersebut tidak memiliki kargo saat pembajakan terjadi. Seorang juru bicara Houthi mengklaim bahwa mereka memperlakukan awak kapal “sesuai dengan nilai-nilai Islam,” namun tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai hal tersebut.
Kapal-kapal Israel telah menjadi target serangan sebelumnya, dengan serangan ini menjadi tindakan yang mirip dengan aksi-aksi yang dilakukan oleh Iran yang mendukung Houthi. Selain itu, dalam dua bulan terakhir, kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat telah mencegat rudal dan pesawat tak berawak yang diyakini merupakan ancaman bagi Israel atau kapal-kapal Amerika.