JABAR EKSPRES – Setelah 2 tahun dihantam pandemi COVID-19, industri pariwisata di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) perlahan mulai menggeliat kembali. Tak hanya wisatawan domestik, wisatawan asing juga mulai berdatangan dan tampak wara-wiri di sejumlah kawasan wisata di Lembang.
General Manager Terminal Wisata Grafika Cikole (TWGC), Sapto Wahyudi mengatakan, pada tahun ini kunjungan wisatawan ke sejumlah objek wisata di Lembang mulai meningkat. Berbeda saat terjadi pandemi COVID-19.
“Sudah kembali normal, Alhamdulillah kunjungan wisatawan sudah pulih 100 persen,” kata Sapto Wahyudi kepada wartawan, Minggu 19 November 2023.
Menurutnya, angin segar kunjungan dirasakan para pelaku industri pariwisata di Lembang, mulai terasa pada momen libur Idul Fitri lalu. Namun, sempat menurun pada Agustus dan September. Momentum pertumbuhan ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh pelaku bisnis.
BACA JUGA: Charity Golf Turnament 2023 Bakal Meriahkan Anniversary Ke-5 Swiss-Belresort Dago Heritage
“Setelah itu kembali naik, tidak hanya pada weekend tapi juga weekday. Untuk okupansi penginapan rata-rata 60 persen,” ujarnya.
Bahkan, lanjut Sapto, untuk libur Natal dan Tahun Baru okupansi hotel sudah mencapai 70 persen dari total 49 penginapan yang ada di TWGC. Diprediksi pada hari “H” bisa mencapai 100 persen.
Ia menyebut, sebagian besar wisatawan yang datang ke TWGC merupakan rombongan sekolah dari berbagai daerah di Jawa Tengah, Jabodetabek, dan Lampung.
“Tiap Minggu selalu saja ada rombongan sekolah yang datang menggunakan bus. Seperti dari Semarang, pihak travelnya rutin tiap minggu datang membawa rombongan pelajar,” sebutnya.
Ia memperkirakan, lonjakan wisatawan pelajar yang berkunjung ke TWGC dan Lembang secara umum tak bisa dilepaskan dari pengaruh penerapan Kurikulum Merdeka.
BACA JUGA: Observatorium Bosscha: Lokasi, Harga Tiket, dan Cara Booking Lengkap!
“Dengan Kurikulum Merdeka, ada program pembelajaran di luar kelas atau di alam bebas. Inilah yang ikut berdampak kepada dunia pariwisata. Banyak rombongan pelajar berisitirahat di TWGC sebelum melanjutkan perjalanan ke museum,” tuturnya.
Tak dipungkirinya, kenaikan kunjungan wisatawan ke TWGC juga dipengaruhi kelengkapan wana wisata. Selain outbound, juga dilengkapi restoran, camping, dan glamping.