Sidang Skandal Dua ASN RSUD Asih Husada Rampung, Tunggu Sanksi Wali Kota Banjar?

JABAR EKSPRES – Tim Pemeriksa Pelanggaran Disiplin telah merampungkan sidang terhadap dua oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asih Husada berinisial VM dan KA. Namun untuk penetapan sanksi terhadap keduanya akan ditentukan oleh Wali Kota Banjar Ade Uu Sukaesih.

“Hasil dari sidang ini berbentuk rekomendasi yang akan diserahkan ke wali kota. Nanti wali kota yang memutuskan melalui surat keputusan (SK),” kata Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Banjar, Asep Tatang Iskandar saat dihubungi wartawan JabarEkspres.com, Jumat 17 November 2023.

Baca juga: Angin Kencang Terbangkan Atap Warga Kebonjati Sukabumi, BPBD Lakukan Hal Ini

Sebelumnya, dua oknum aparatur sipil negara (ASN) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asih Husada Kota Banjar berinisial VM dan KA digerebek warga saat tengah berada di dalam rumah milik VM yang di Dusun Sukamaju, Desa Mulyasari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar.

Penggerebekan itu buntut dari kecurigaan warga sejak dua bulan terakhir, lantaran VM sering membawa laki-laki ke dalam rumah. Padahal VM sendiri sudah memiliki suami yang sedang bekerja di Jepang.

“Kami sudah menaruh curiga sejak lama, dari mulai bulan puasa. Terakhir sekitar satu bulan setengah, laki-lakinya (KA) sering datang ke rumah VM. Pada tanggal 23 September 2023, kami memberanikan diri mendatangi rumah VM, pintu rumah dan garasinya dikunci dari dalam,” kata Meki Purnama di Kantor Inspektorat Kota Banjar, Jumat 13 Oktober 2023 lalu.

Meki Purnama menjelaskan, usai didatangi, keduanya diinterogasi oleh ketua RT setempat dan beberapa warga. KA sendiri sudah mengakui kesalahannya karena berada di di dalam rumah VM dengan kondisi pintu terkunci.

“Saya dengan beberapa warga sudah mengintai sejak kedatangan KA ke rumah VM sekitar pukul 10.00 WIB waktu itu. Saat ditanya oleh Ketua RT, VM mengaku bersama KA di dalam rumah hanya sebatas curhat. KA juga ternyata sudah punya istri, rumahnya di Balokang. Kita tahu karena sempat diminta identitas KTP oleh ketua RT,” pungkasnya. (CEP)

Baca juga: Kerap Boncos, Pelaku Usaha di Wisata Pangandaran Dukung “Kantong Parkir”

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan