JABAR EKSPRES, BANDUNG – DPRD Jabar dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar telah menyepakati besaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024. Volumenya mencapai Rp37,51 triliun. Persetujuan itu dilakukan dalam Rapat Paripurna Rabu (15/11).
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menguraikan, dalam APBD 2024 itu besaran pendapatan daerah ditargetkan sebesar Rp35,918 triliun. Kemudian untuk belanja daerah diproyeksikan sebesar Rp36,785 triliun.
Sementara untuk penerimaan pembiayaan daerah sebesar Rp1,433 triliun. Dan pengeluaran pembiayaan daerah sebesar Rp566 miliar. “Belanja daerah sedikit turun tapi tidak terlalu banyak (dibanding rancangan yang diusulkan),” jelasnya.
Baca juga: Modus Pecah Proyek DPRD Jabar, BPK Temukan Kelebihan Bayar
Dalam nota Rancangan APBD 2024 yang disampaikan Jumat (20/10) lalu, pendapatan daerah ditargetkan Rp35,876 triliun. Lalu untuk belanja daerah ditaksir Rp37,077 triliun. Sementara untuk penerimaan pembiayaan daerah Rp1,768 trilun dengan pengeluaran pembiayaan Rp566 miliar.
Bey Triadi menguraikan, APBD 2024 yang telah disetujui ini memiliki sejumlah prioritas. Utamanya pada kegiatan layanan dasar pemerintah daerah. “Proyeksi terbesar ada di pendidikan, kesehatan dan infrastruktur,”ucapnya.
Sementara itu dalam Rapat Paripurna itu Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Jabar M. Sidkon juga sempat menyampaikan sejumlah rekomendasi hasil pembahasan dari banggar yang perlu jadi perhatian pemprov. Di antaranya, Biaya Operasional Pendidikan Daerah (BOPD) untuk sekolah negeri agar dibulatkan untuk 12 bulan.
Lalu evaluasi pembiayaan pendidikan agar bisa dialokasikan ke pembangunan unit sekolah baru. “Termasuk butuh anggaran yang cukup untuk menangani masalah sampah. Kami minta segera aktifkan TPPAS Legok Nangka,” terangnya.(son)
Baca juga: Mengukur Kesigapan Pemkot Bandung Hadapi Banjir Tahunan