Warga Diduga Tolak TPSA Cibereum, Pemkot Bandung: Kami Tetap Berupaya dengan Berbagai Konsekuensi

JABAR EKSPRES – Rencana pemanfaatan lahan yang bakal dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sebagai tempat pembuangan sampah akhir (TPSA) Cibeureum, di Kabupaten Sumedang, dikabarkan mendapat penolakan warga.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna masih optimis dengan keputusan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang. Pihaknya tetap menanti upaya dari pemkab.

“Itu kan suara masyarakat di sana. Resmi pemerintahnya kan belum. Kan saya yang waktu itu mimpin ke lapangan. Pak Pj Bupati (Sumedang) masih akan mengikhtiarkan,” kata Ema kepada wartawan di Balaikota, Senin, (13/11).

Lantas dirinya belum bisa memastikan adanya penolakan rencana TPSA Cibereum dari Pemkab Sumedang. Terlebih Pemkot Bandung belum menerima kabar secara resmi dari pihak terkait.

“Jadi saya tidak dulu menyimpulkan bahwa itu ditolak, kami tetap akan berupaya dengan berbagai konsekuensi. Ada kompensasi dan sebagainya juga. Insyaallah kami cukup berkemampuan, yang penting mereka bisa memahami,” ujarnya.

“Toh kita ini satu kewilayahan Jawa Barat. Kita saling membantu antar daerah itu biasa dan keniscayaan. Kita tidak ingin dalam posisi miceun ka geleuh. Tetapi mereka menjadi bagian yang ikut membantu mencarikan solusi,” jelas Ema.

Diketahui bahwa komunikasi antara Pemkot Bandung dan Pemkab Sumedang sempat terjadi pada Kamis (2/11) kemarin. Hal ini menyoal penggunaan lahan di Cibereum untuk pembuangan dari Bandung.

Ema Sumarna menuturkan, pertemuan itu melibatkan Penjabat (Pj) Bupati Sumedang hingga unsur kewilayahan di kawasan TPSA Cibereum tersebut. Adapun hasil dari pertemuan itu adalah penantian.

Menurutnya, Pemkot Bandung saat ini tinggal menanti keputusan konkret dari Pemkab Sumedang. Perihal izin dan teknis operasional pada masa mendatang.

“Kami alhamdulillah sudah bisa bertemu dengan Pak Pj Bupati Sumedang. Bahkan saya sendiri kemarin meninjau ke lokasi ya, bahwa di sana sebetulnya sangat representatif,” tutur Ema.

“Nah, cuma memang Pak Bupati masih perlu waktu. Berbicara mungkin nanti dengan dewan di sana, bicara dengan masyarakat di sana, kemudian bicara dengan seluruh jajaran di sana,” pungkasnya. (zar)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan