Dilarang Bawa Kendaraan ke Area Si Jalak Harupat, Oknum Warga Malah Nekat Buka Parkir Liar

JABAR EKSPRES – Dalam penyelenggaran Piala Dunia U17 di Stadion Si Jalak Harupat (SJH) Kabupaten Bandung, FIFA melarang para penonton untuk parkir di area sekitar Stadion.

Mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Bandung pun sudah menyiapkan sekitar 30 Shuttle bus yang nantinya akan mengantar para penonton yang akan menyaksikan pertandingan di SJH di Gedung Budaya Sabilulungan (GBS).

Meskipun dilarang untuk parkir di dekat stadion, namun ada saja warga atau penduduk sekitar yang membuka parkir liar pada hari pertama dilaksanakannya Piala Dunia U17 tanggal 11 November 2023.

BACA JUGA: Target Nol Tumpukan Sampah hingga Januari, DLH Cimahi Optimalkan TPS3R dengan Cara Ini

Kasatlantas Polresta Bandung, Kompol Mangku Anom membenarkan beberapa warga yang membuka parkir liar sekitar stadion. Namun, Ia mengaku pihaknya telah menutup semua parkir liar tersebut.

“Alhamdulilah semuanya kini sudah ditutup, ini juga dilakukan untuk keamanan, kenyamanan, dan kelancaran, pada penyelenggaraan Piala Dunia U17,” ujar Anom saat dikonfirmasi, Senin (13/11/2023).

Anom menjelaskan, adanya parkir liar ini karena melihat para penonton diharuskan untuk parkir di area Gedung Budaya Sabilulungan (GBS), sehingga untuk mempersingkat waktu beberapa warga mulai membuat parkir liar di sepanjang depan SJH untuk memudahkan.

Adapun terkait para penonton yang menaiki Shuttle bus kata Anom, pada hari kedua pelaksanaan pertandingan Piala Dunia U17 terlihat tampak sepi dibanding hari pertama.

Bahkan, banyak juga masyarakat yang langsung masuk ke stadion tidak menggunakan shuttle bus, akan tetapi langsung di drop.

“Mungkin karena ada juga para penonton yang di drop langsung oleh kendaraannya di depan Stadion SJH sehingga yang menaiki Shuttle bus agak menurun,” katanya.

Menurut data yang diterima, Anom menyebut saat ini ada sekitar 6120 penonton yang lolos body checking dan sebanyak 4623 penonton yang menaiki shuttle bus.

“Sehingga penonton yang di drop langsung kemungkinan ada 1000 lebih dengan persentase 15 persen,” jelasnya.

Meski begitu, Anom berharap agar penyelenggaraan Piala Dunia U17 di Kabupaten Bandung ini berjalan lancar.

“Mudah-mudahan segala sesuatunya dilancarkan hingga selesai,” pungkasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan