JABAR EKSPRES – Jorge Martin, pembalap Prima Pramac, mengakui bahwa dirinya mulai merasakan tekanan untuk memperebutkan gelar juara dunia di MotoGP Malaysia. Tekanan ini membuatnya sulit tidur dan bahkan merasa hancur secara mental.
“Saya akui bahwa saya sudah merasakan tekanannya. Saya belum tidur. Saya butuh empat atau lima hari untuk tidak memikirkan sepeda motor… Saya sepertinya hancur secara mental,” kata Martin, dikutip dari AFP, Kamis (9/11).
BACA JUGA: Bagnaia vs Martin: Duel Sengit di Sepang, Siapa yang akan Menjadi Juara Dunia?
Jorge Martin kini hanya terpaut 13 poin dari pemimpin klasemen sementara musim ini, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo). Dengan tiga balapan tersisa, Martin memiliki peluang yang berimbang untuk merebut mahkota juara dunia.
“Saya harus bisa mengendalikan tekanan ini. Saya tidak boleh membiarkannya menguasai saya,” kata Martin.
Sementara itu, Bagnaia mengaku tidak ingin bersantai-santai mengingat Martin sudah mengintai untuk mematahkan gelar juara bertahannya.
“Saya tahu bahwa Jorge akan datang dengan serangan penuh. Saya harus siap untuk itu,” kata Bagnaia.
Bagnaia sendiri mengaku bahwa tekanan sebagai juara bertahan lebih besar daripada tahun ini. Namun, ia mengaku justru lebih termotivasi dengan tekanan tersebut.
BACA JUGA: Meski Tertekan, Bagnaia Siap Mempertahankan Gelar Juara Dunianya di Sepang!
“Tahun lalu lebih tinggi dan lebih intens. Saya merasakan lebih banyak beban di pundak saya. Tahun ini berbeda. Saya merasakan banyak tekanan – sama – tetapi dengan cara yang lebih memotivasi diri saya,” kata Bagnaia.
MotoGP Malaysia akan bergulir mulai Jumat (10/11) hingga Minggu (12/11). Balapan ini akan menjadi salah satu balapan yang paling menentukan dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2023.