Potensi Ledakan Kasus DBD Muncul di Awal Musim Penghujan, Dinkes Bandung Beberkan Penyebabnya

JABAR EKSPRES  – Musim penghujan identik dengan merebaknya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Terlebih, saat ini Kota Bandung sudah mulai diguyur hujan akibatnya potensi ledakan kasus DBD pun muncul, lantaran diperparah musim kemarau.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Anhar Hadian menyimpulkan, hasil dari diskusi dengan seorang ahli etomolog. Diketahui bahwa ‘ledakan’ kasus DBD justru bakal awal musim penghujan muncul.

Pasalnya, kata Anhar, kondisi tersebut diperparah dengan musim kemarau cuaca berkepanjangan yang menimpa wilayah Kota Bandung. Potensi terjadinya ledakan kasus diprediksi akan terjadi dalam waktu dekat.

“Kemarin kami diskusi dengan seorang etomolog dari Jogja, namanya Pak Wirianto. Beliau membuat prediksi, kemarau panjang dapat memunculkan potensi ledakan kasus DBD saat musim hujan,” jelas Anhar saat dikonfirmasi Jabarekspres, pada Kamis (9/11).

Dirinya melanjutkan bahwa semakin panjang musim kemarau, semakin besar pula jumlah telur nyamuk yang berkembang. Lantaran pada musim tersebut, telur-telur sebetulnya tidak mati maupun rusak. Namun sifat telurnya adalah dorman.

“Dorman itu tidur. Tidak mati, tidak hidup. Jadi ketika hujan turun, tidak dalam hitungan lama bahkan dalam satu hari pun, telur itu akan berubah menjadi jentik, kemudian jadi nyamuk,” lanjutnya.

Diperkirakan bulan Desember hujan itu, menurut Anhar, sudah mendekati normal. Lalu satu bulan selanjutnya, pada Januari 2024, terjadi hujan. Kemudian telur nyamuk bakal menetas dan mulai berkembang.

Potensi ledakan kasus tersebut bakal terlihat pada beberapa bulan ke depan setelah Januari 2024. Menurutnya, kasus DBD akan mengalami peningkatan mulai per Februari, Maret, dan April.

“Maret dan April itu akan jadi puncak kasus DBD kalau tidak ada penanggulangan dari sekarang. Nah dari para ahli, penindakan terbaik adalah pemberantasan sarang nyamuk (PSN) tuturnya.

Lantas guna mencegah potensi yang diprediksi ahli etomolog tersebut, Anhar memastikan bawa Dinkes Kota Bandung dalam waktu dekat terus gencar sosialisasi kepada masyarakat.

Terlebih cara mencegah DBD paling efektif adalah PSN 3M (menguras, menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan