Upaya Wujudkan Cimahi Zero to Landfill, DLH Siapkan TPS Santiong untuk Sampah Mandiri

JABAR EKSPRES – Upaya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi berupaya mewujudkan ‘Cimahi Zero to Landfill’ atau ‘No TPA’ dengan gencar mengurangi pengiriman sampah ke TPA Sarimukti. Upaya tersebut dibuktikan dengan mempersiapkan TPS di Santiong dan Lebaksaat untuk mengolah sampah secara mandiri.

Pengolahan sampah di Kota Cimahi sudah dilakukan sebelum terjadinya kebakaran di TPA Sarimukti. Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi Chanifah Listyarini, pengolahan sampah melibatkan proses mekanis dari penerimaan sampah, pemilahan, penggilingan, peninjauan, hingga penghancuran.

“Kompos organik akan diolah di Lebaksaat melalui pemeliharaan larva dengan kapasitas 10 ton. Sementara itu, sebagian dari 40 ton sisanya akan digunakan untuk pencampuran menjadi bahan bakar padat, dengan harapan tersisa 30 ton untuk mencapai tujuan zero landfill,” ucapnya.

Sementara di TPS Santiong, dua line mesin sedang dibangun untuk memastikan efisiensi produksi. Langkah ini diambil agar jika salah satu mesin memerlukan perbaikan, produksi tetap berjalan tanpa hambatan dengan mesin lainnya.

Selain itu, rencana untuk mendirikan satu line mesin tambahan dapat membantu menangani masalah sampah, terutama sampah organik. Sambil memberikan fleksibilitas untuk menjalankan dua shift jika diperlukan.

BACA JUGA: DLH Sebut Ada 35 Ton Lebih Sampah di Saluran Air Simpang Ciawi

Selain menyiapkan dua TPS untuk pengolahan sampah selain di Sarimukti, pihaknya pun menggerakkan kader dari masyarakat untuk menyosialisasikan pemilahan sampah secara mandiri dari setiap RW. Meskipun program kader sudah selesai, tapi masih terdapat beberapa kader yang terus semangat mengedukasi pada masyarakat.

“Ini tidak terus hanya 6 bulan dan ini sudah selesai sebetulnya. Tapi kemarin para kader masih semangat. Rencananya, kami akan melakukan pemberian reward pada bulan Desember untuk setiap wilayah di Cimahi. Ini untuk memberikan motivasi dan mempercepat pengurangan sampah dan mewujudkan di Januari bisa terlaksanakan,” terangnya.

Dengan segala macam upaya, penanganan sampah dapat mengurangi anggaran pemberian upah pada petugas untuk pembuangan ke TPA. Meskipun masih belum dikatakan sebagai efektivitas dan efesiensi, karena menurutnya perlu memikirkan langkah-langkah lainnya, terutama pada SDM.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan