JABAR EKSPRES – Tentara cadangan Israel menghadapi kesulitan keuangan setelah berpartisipasi dalam pertempuran selama 25 hari di Gaza.
Seorang perwira artileri bernama Noi Ozered mengeluh di Facebook tentang rendahnya kompensasi yang mereka terima. Ia mengatakan bahwa para tentara cadangan Israel hanya menerima sekitar 5.000 shekel (Rp20 juta) selama 25 hari, jumlah yang tidak cukup untuk mencukupi biaya hidup di Israel.
Dia juga mengkritik para pemimpin negara yang mentransfer uang untuk diri sendiri dan teman-teman mereka, sementara tentara cadangan Israel harus menghadapi kesulitan keuangan.
Sejak serangan balik yang dilakukan hamas, ratusan ribu tentara cadangan direkrut dan masih bertempur hingga saat ini.
Baca Juga: 10.000 Warga Palestina Meninggal Akibat Serangan Israel, 1,5 Juta Orang Mengungsi
Banyak orang terpaksa meninggalkan keluarga dan pekerjaan mereka untuk membela negara di saat-saat sulit. Namun, mereka baru mulai menerima kompensasi dalam beberapa minggu terakhir, dan jumlah yang mereka terima tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup saat ini, sehingga menyebabkan kesulitan keuangan bagi beberapa dari mereka.
Ozered juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap situasi ini, mengingat bahwa dia telah mengalami hal serupa sebelumnya. Dia menyebutkan bahwa pada bulan Maret lalu, dia menulis surat kepada kepala staf cadangan tetapi tidak mendapatkan tanggapan. Dia bertanya-tanya mengapa para pemimpin negara mentransfer uang untuk diri mereka sendiri dan teman-teman mereka, sementara tentara harus menghadapi kesulitan keuangan.
Baca Juga: Iron Dome Israel Rusak! Malah Balik Bombardir Kota Sendiri
Beberapa hari yang lalu, Kementerian Keuangan mengumumkan alokasi tambahan sebesar 1 miliar shekel untuk kompensasi para tentara cadangan.
Jumlah minimum yang dibayarkan per hari juga akan dinaikkan dari 215 shekel (Rp830 ribu) menjadi 300 shekel (Rp1,2 juta). Selain itu, ada keputusan tentang pemberian hibah tertentu, seperti tambahan 70 shekel (Rp280 ribu) untuk setiap hari setelah hari ketujuh, dan hibah sebesar 2.000 shekel (Rp8 juta) untuk orang tua dengan anak di bawah usia 14 tahun.
Ozered menyatakan keinginannya untuk mengajukan permohonan ke Pengadilan Tinggi terhadap negara. Dia juga menyalahkan para pemimpin negara dan mengatakan bahwa mereka telah melemahkan IDF.