Apa Itu Downtime Hosting dan Penyebabnya?

Sementara itu, downtime yang tidak direncanakan, yang juga disebut sebagai “unplanned downtime,” adalah kondisi di mana server atau sistem mengalami gangguan atau masalah yang tidak terduga. Unplanned downtime dapat terjadi kapan saja dan tidak mengenal waktu, yang membuatnya menjadi situasi yang sangat merugikan.

BACA JUGA: Mitos vs Fakta HP Samsung Galaxy A05 dan A05s, Kenali Dulu Hal Ini!

Penyebab Terjadinya Downtime

Setelah memahami konsep downtime, penting untuk mengeksplorasi penyebab-penyebab yang mungkin memicu terjadinya kondisi ini. Berikut ini adalah beberapa penyebab downtime yang akan kita bahas secara mendalam.

  • Putus Jaringan dan Pemadaman Listrik

Penyebab utama downtime adalah terputusnya server dari jaringan secara fisik. Ketika server terisolasi dari jaringan, sistem tidak dapat mengaksesnya, dan inilah saat-saat downtime terjadi. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti masalah fisik pada kabel jaringan atau perangkat jaringan yang mengalami kerusakan.

Di Indonesia, seringkali penyebab downtime adalah pemadaman listrik. Server-server biasanya ditempatkan di pusat data yang bergantung pada pasokan listrik. Ketika terjadi pemadaman listrik dan tidak ada cadangan daya seperti generator atau UPS (Unit Penyedia Daya Tak Terputus), maka server akan mati, menyebabkan downtime.

  • Serangan Hacker dan Traffic Berlebih

Ancaman serangan hacker merupakan faktor berikutnya yang dapat menyebabkan downtime. Serangan siber semacam ini bisa terjadi sewaktu-waktu jika sistem keamanan tidak memadai. Hacker cenderung menghentikan akses ke server atau bahkan merusak data, yang bisa mengganggu operasional normal server.

Selain serangan hacker, sebuah server yang mendapatkan lonjakan traffic juga berpotensi mengakibatkan downtime. Masalah ini bisa diatasi ketika lonjakan traffic tersebut mulai mereda atau dengan meningkatkan kapasitas server untuk menangani lalu lintas yang lebih besar.

  • Kerusakan Hardware dan Software

Downtime juga dapat terjadi jika ada kerusakan pada perangkat keras server, termasuk hard disk drive (HDD), solid-state drive (SSD), atau komponen keras lain yang mendukung kinerja server. Jika salah satu dari perangkat keras ini mengalami kerusakan, server dapat mengalami downtime hingga perbaikan atau penggantian perangkat dilakukan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan