BOGOR, JABAR EKSPRES – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan Rumah Sakit (RS) Tingkat III Salak Sadjiman Kota Bogor, Rabu 1 November 2023.
Momentum peresmian rumah sakit itu dinilai sangat penting dalam sejarah. Kegiatan tersebut manifestasi nyata dalam menjaga kesejahteraan dan kesehatan prajurit TNI dan masyarakat umum.
Prabowo mengungkapkan, Rumah Sakit (RS) Tingkat III Salak Sadjiman itu merupakan simbol penghargaan untuk membalas pengabdian dan pengorbanan TNI.
“Ini adalah tempat dimana prajurit-prajurit TNI kita akan mendapat perawatan medis yang baik dan berkualitas. Tempat dimana mereka akan merasakan dukungan serta perhatian dari pemerintah, atasan, dan dari masyarakat,” ujarnya.
BACA JUGA: Kendalikan Perubahan Iklim, Warga Bogor Diimbau Wujudkan Green Lifestyle
Lebih dari itu, keberadaan rumah sakit ini adalah kebutuhan juga bagi masyarakat Bogor. Salah satu konteks penting dalam penyelenggaraan negara yaitu, kesiapan mendukung kesehatan yang memadai.
Fasilitas kesehatan yang memadai, dan peralatan medis yang berkualitas elemen krusial dalam memastikan prajurit TNI dan masyarakat terlibat dan merupakan kekuatan pertahanan negara.
“Kondisi kesehatan yang optimal mendukung tingkat kesiapan dan penampilan yang maksimal dalam menjalankan tugas pertahanan negara,” ucapnya.
Perlu diketahui, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menyiapkan pembangunan dan perbaikan fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia.
BACA JUGA: Khawatir Monkeypox Seperti Covid-19, Pemkab Bogor Buat Surat Edaran
Akhir tahun ini saja, Kemenhan akan meresmikan sebanyak 26 perbaikan dan pembangunan rumah sakit di lingkungan pertahanan dan TNI. Hal itu kata Prabowo sebagai upaya persiapan dalam mengatasi ancaman wabah dimasa yang akan datang.
“Kita juga mengerti sekarang ancaman wabah pandemi masih belum hilang. Kita harus siap menghargai kemungkinan muncul pandemi-pandemi baru,” tuturnya.
Rumah sakit yang diresmikan oleh Menhan dan didirikan oleh Brigjen Dr. Sadjiman itu tenyata memiliki sejarah bagi Prabowo Subianto.
Brigjen Dr. Sadjiman sendiri merupakan dokter TNI pertama yang menerima RS Salak dari Belanda. Kemudian dikuasai oleh bangsa Indonesia pada tahun 1950.
“Saya juga menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada keluarga besar dr. Sadjiman. Saya kenal mereka cukup lama. Saya pun pernah dioperasi oleh dr. Sajiman waktu saya Taruna tingkat 2. Jadi saya ini salah satu yang pernah diselamatkan oleh dr. Sadjiman,” pungkasnya. (SFR)