Kampung Cengek di RW 19 Kota Cimahi Lakukan Tanam Cabai, Memasak Sampai Kemas Produk
Kota Cimahi hanya punya tiga kecamatan. Keterbatasan lahan menjadi kendala bagi warga untuk mengembangkan pertanian. Namun tidak bagi warga RW 10 Kampung Sukanampa, Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi.
Firman Satria, Kota Cimahi
Lahan tidur yang berada di lingkungan RW 19 kini penuh dengan tanaman cabai rawit. Tanaman itu setiap hari diurus oleh warga. Khususnya kalangan ibu-ibu atau disebut Kelompok Wanita Tani (KWT).
Ide menanam cabai rawit datang dari Ketua RW 10 Usep Curvadi. Waktu itu Usep berpikir ingin memanfaatkan lahan tidur agar memberikan keuntungan secara ekonomi.
Setelah berembuk, warga sepakat agar lahan yang banyak ditrumbuhi rumput liar itu dibersihkan, dan dijadikan kebun warga. Warga sepakat kebun itu dikelola bersama dengan ditanami Cabai Rawit.
‘’Jadi idenya tanam Cabai Rawit atau Cengek karena waktu itu harga Cabai rawit lagi mahal-mahalnya, dan kalangan ibu-ibu banyak yang mengeluh,’’ kata Usep ketika ditemui Jabar Ekspres di kediamannya.
Rencana ini berjalan lancar. Bahkan karang taruna RW 19 dilibatkan agar mau mengurus kebun bersama. Sampai akhirnya, RW 19 menadapat julukan baru, yaitu Kampung Cengek.
Setelah berhasil mengembangkan tanaman cengek. Hasil panen di lahan sempit tersebut menghasilkan cabai rawit yang melimpah.
Hasil panen cabai rawit ada yang dibagikan ke warga yang turut mengelola. Sebagian ada juga dijual ke warga lainnya. Bahkan, setiap rumah warga dianjurkan untuk menanam cengek dengan menggunakan polybag.
Meski begitu, ide dan gagasan lain kemudian muncul setelah ada warga yang ingin mencetuskan produk yang berasal dari cabai rawit.
Sampai akhirnya munculah ide agar membuat sambal dalam kemasan dengan berbaghan dasar cabai rawit atau cengek yang berasal dari kebun itu.
Toelas Warsi salah satu warga RW 19 mengatakan, ide membuat sambal dalam kemasan akhirnya terwujud. Sambal ini dibuat karena bahan baku cengek sangat melimpah dan mudah didapat.