Kampung Cengek Kota Cimahi Hasilkan Sambal Khas Bercitarasa Tinggi

Toelas saat ini pengelola UMKM di KUB Berseri dengan menjajakan sambal yang dikemas dalam botol. Produk sambel cengek ini kemudia masuk dalam program One Produk One RW (OPOR).

Produk ini dinamakan, ‘’Sambal Kampung Cengek’’ yang setiap bulannya diproduksi sampai 200 botol untuk satu resep.

Saat ini, sambal kampung cengek sudah ada tiga varian rasa khas sambal yang diproduksi setiap harinya mencapai 56 botol.

Produk ini diproduksi masih dalam skala rumahan dengan gerai ada di pekarangan rumah. Untuk pemasaran sendiri dilakukan dengan cara online via Whatsapp.

‘’Untuk memasarkan produk secara luas, pameran dan bazar sering diikuti agar produk sambel kampung cengek bisa dikenal luas,’’ ujarnya.

Untuk satu kemasan sambal kampung cengek dibandrol dengan harga cukup terjangkau, hanya Rp 22.000 untuk semua rasa.

Toeles mengatakan, salah satu kendala yang dihadapi saat ini adalah kekurangan suplai air karena musim kemarau. Akibatnya, produksi cengek di RW 19 mengalami penurunan secara drastis.

Disatu sisi, RW 19 tidak memiliki sumber air yang memadai untuk menyirami tanamai cabai rawit tersebut. Sehingga, dibutuhkan suplai cengek dari pasar.

Namun, untuk membeli cengek langsung ke pasar ini dibutuhkan modal yang tidak sedikit. Terlebih harga cengek saat ini naik.

Untuk itu, salah satu solusi yang harus dilakukan saat ini adalah bagaimana cara mengelola cengek menjadi sambal namun tetap awet dan tidak mengurangi rasa.

‘’Untuk melakukan ini, untuk memproduksinya dibutuhkan alat press dan vacuum sterilisasi, namun pemodalan menjadi kendala utama,’’ pungkas Toelas. (yan).

Tinggalkan Balasan