JABAR EKSPRES – Komisi III DPRD Jawa Barat mulai membahas rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024. Dalam kesempatan itu, Komisi III menyoroti kinerja dari PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB).
Wakil Ketua Komisi III DPRD Jabar Sugianto Nanggolah mengungkapkan, pihaknya memang memberikan perhatian serius terhadap kinerja dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut. Setoran deviden dari BUMD itu cukup tergerus beberapa tahun terakhir. “Alasannya selalu jalan tol. Sekarang jalan tol sudah selesai. Berarti tidak ada alasan lagi,” jelasnya, kepada Jabar Ekspres, Senin (24/10).
Politikus Partai Demokrat itu melanjutkan, saat ini Tol Cisumdswu juga telah beroperasi. Sehingga bandara juga bakal bergeliat lagi. “Jadi tata kelola yang perlu diperbaiki. Jangan sampai nanti BUMD malah tidak menguntungkan,” sambungnya.
BACA JUGA: APBD 2024 Pemprov Jawa Barat Punya Kewajiban Utang Rp 566 Miliar!
Berdasar data Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Laporan Realisasi Anggaran (LRA) tahun 2022 dari Pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan tercatat mencapai Rp 468,9 miliar. Angka itu mencapai 99,66 persen dari target yang ditetapkan dalam APBD Perubahan sebesar Rp470,5 miliar.
Namun dalam LRA itu, PT BIJB tercatat tidak ada laporan setoran laba ke pemerintah daerah atau deviden. Hanya ada 5 BUMD dari 8 BUMD non lembaga keuangan yang menyetorkan deviden.
Yakni PD Jasa dan Kepariwisataan sebesar Rp568 juta, PT Jasa Sarana Rp1 Miliar, PT Migas Hulu atau Migas Utama Jabar Rp57,6 miliar, PT Agro Jabar Rp75,2 juta, dan PT Tirta Gemah Ripah Rp98,7 juta.
BACA JUGA: Butuh Dukungan Anggaran, Perda Kepariwisataan Jangan Hanya jadi Pelengkap Koleksi
Sebanyak 3 BUMD yang tidak ada catatan setoran deviden adalah PT. Agronesia, PT. Migas Hilir, dan PT BIJB. Kondisi PT BIJB yang tidak ada catatan setoran deviden itu tidak hanya terjadi pada 2022. Tetapi juga pada 2021, maupun 2020.
Kini harusnya PT BIJB bisa lebih berkembang. Karena selain akses Tol Bandung menuju Kertajati sudah tersambung lewat Tol Cisumdawu, penerbangan komersil jet di Bandara Husein Sastranegara juga bakal dipindah ke Kertajati. Perpindahan itu bakal diberlakukan dalam waktu dekat, yakni 29 Oktober. (son)