Sambel Kampung Cengek Muncul sebagai Ikon Inovasi di Cimahi: Dibalik Kisah Sukses Kampung Cengek dalam Produksi Sambal dan Pemanfaatan Lahan

“Kedepannya kita masih upayakan bikin Chilii Oil, misalnya kalau tampungan cengek banyak bagaimana kita mengawetkannya agar dapat bertahan lebih lama. Kita juga masih lihat dari produksi dari kebun yang nantinya mungkin dapat memberikan inovasi terbaru,” terangnya.

BACA JUGA: Warga Cimahi Ternyata Banyak Bergaji Dibawah UMK, Apa Faktornya?!

Awal Mula Kampung Cengek

Kampung Cengek Cimahi menjadi salah satu UMKM yang digagas oleh warga setempat, dimana produksi cengek menjadi komoditi utama baik untuk dijual secara luas dan dikonsumsi secara pribadi.

Perkembangan aktifivitas produksi cengek, memotivasi masyarakat melalui KWT (Kelompok Wanita Tani) sejak tahun 2021. Warga dengan karang taruna membentuk KWT dengan membuat terobosan baru yaitu kampung cengek.

Idar Hendrayani, Ketua Kelompok Wanita Tani di Kampung Sukanampa mengatakan, terbentuknya KWT di wilayahnya berawal dari terobosan kampung cengek. Adanya program yang diwajibkan setiap lahan pekarangan warga ditanam cengek, pemanfaatan lahan menjadikan kampung cengek.

“Tergagas lah dari kami sebuah program yang bisa terus berjalan, buatlah Kampung Cengek dengan memanfaatkan lahan dipekarangan masing-masing. Untuk kebunnya tidak luas, ada lahan warga yang tidak terpakai dan kumuh kita berkomunikasi terlebih dahulu dengan yang memiliki lahan untuk dijadikan kebun cengek,” ucap Idar saat ditemui Jabar Ekspress, Minggu (22/10).

BACA JUGA: Besaran KHL Cimahi Tahun 2023 Diketahui, Masih Banyak Dibawah UMK?

Menurut Idar, keuntungan dari revitalisasi lahan kumuh yang awalnya tidak terurus dan hanya dijadikan sebagai tempat menyimpan sampah dan barang tidak terpakai lainnya. Usahanya membuahkan hasil dengan memberikan keuntungan pada setiap pemilik lahan kosong untuk ditanam cengek.

“Alhamdullilah warga sangat senang, yang tadinya semak belukar dan biasanya memberi upah pada orang lain untuk membersihkan kebunnya. Kini lahannya dimanfaatkan, tidak perlu membersihkan semak belukar dan tidak memberi upah untuk menyuruh orang lain membersihkan,” ucapnya.

Pemanfaatan lahan untuk dijadikan kebun cengek, pada awalnya hanya tiga titik lahan kosong. Seiring berjalannya waktu, lahan kebun cengek bertambah menjadi enam titik. Tujuan penambahan titik lahan kosong untuk dijadikan kebun cengen adalah guna memberikan nilai ekonomis pada masyarakat terutama bagi pemilik lahan tersebut, yang nantinya ketika panen cengek dapat dijual dipasaran.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan