JABAR EKSPRES – Walikota Depok, Mohammad Idris, dan Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono belum memenuhi janji kampanyenya soal pembangunan madrasah negeri. Karena sampai sekarang dipenghujung jabatannya sebagai kepala daerah janjinya itu belum terealisasi.
Sampai saat ini Kota Depok hanya memiliki satu madrasah tsanawiyah (MTs) negeri atau setara dengan SMP. Bahkan, lokasinya juga berada di perbatasan Kota Depok dan Kabupaten Bogor, tepatnya di kawasan Jatimulya, Kecamatan Cilodong.
Menanggapi hal tersebut, Sekda Depok, Supian Suri kembali angkat bicara, dia mengklaim janji tersebut akan terpenuhi.
BACA JUGA: Depok Krisis Air, Walkot: Hujan Buatan Bukan Kewenangan Pemkot
“Ini lagi kita coba siapkanlah, nanti kita lihat. Prinsipnya ini menjadi janji Pak Wali, Pak Wakil untuk membuat sekolah negeri ya. Sekolah negeri di setiap kecamatan,” katanya pada Jumat (20/10).
Supian Suri menerangkan bahwa sekolah negeri yang dijanjikan itu termasuk di dalamnya adalah Madrasah Tsanawiyah (MTs) negeri setara SMP, Madrasah Aliyah (MA) negeri setara SMA, atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) negeri setara SD.
“Jadi bukan diartikan seluruh kecamatan itu ada madrasah negeri. Itu untuk sekolah negeri di setiap kecamatan, termasuk di dalamnya janjinya adalah untuk sekolah yang agama dalam hal ini MAN atau MIN karena MTs negeri sudah ada,” ujarnya.
Dia kembali mengklaim janji tersebut akan dipenuhi sebelum masa bakti Walikota Depok selesai.
“Ya mudah-mudahan di 2023 udah ada penyerahan khususnya buat MIN. Terus untuk buat MAN, ini lagi diupayakan mudah-mudahan di 2004 juga bisa diserahkan,” sambungnya.
Lebih lanjut Sekda Depok itu mengatakan, khusus untuk MIN, lahannya sudah tersedia di wilayah Kecamatan Sukmajaya.
“Kalau MIN itu Pak Wali sudah mengarahkan di bekas SD Negeri Mekar Jaya 24, di wilayah Abadi Jaya. Itu sudah ada bangunannya juga karena memang ada grouping sekolah SD, sehingga itu kosong,” bebernya.
Sedangkan untuk MAN, lahannya direncanakan berada di wilayah bekas RPH Rangkapanjaya.
“Itu kurang lebih luasan totalnya sebetulnya ada 6.000 sekian gitu ya, tapi nanti kita lihat, karena memang yang sudah bersertifikat pada posisi 3.500-an. MIN yang juga rencananya di situ atau mungkin nanti ada alternatif lain pimpinan,” katanya.