JABAR EKSPRES – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna, sebelumnya mendorong agar Perumda Pasar bisa menghadirkan salah satu tempat yang bisa mengelola sampahnya sendiri. Pasalnya, dari 37 tempat di Kota Bandung, belum terdapat pasar yang bisa dijadikan benchmark dalam proses pengolahan sampahnya secara mandiri.
Apabila tak ada kesanggupan mengenai hal tersebut. Pihaknya memberikan alternatif lain kepada Perumda Pasar agar mempergunakan TPS Darurat di Gedebage, untuk mengolah sampah tersebut.
Menanggapi hal itu, Warga asal Rancanumpang, Budiawan (39), mengaku keberatan apabila nantinya lokasi tersebut dijadikan tempat pembuangan sampah yang dihasilkan oleh pasar. Pasalnya, informasi awal area itu dibuat diperuntukan sebagai penampungan sampah di wilayah Gedebage.
BACA JUGA: Harga Bapok di Pasar Mulai Tinggi, Disperindag Jabar: Tidak Terlalu Naik
“Awal dapat informasi mah katanya buat Gedebage. Soalnya kan beberapa waktu lalu sampai sekarang masih agak macet pembuangannya,” ujar Budi kepada Jabar Ekspres, Jumat, 20 Oktober 2023.
“Tapi kalau bener kaya gitu mah rada beurat oge (agak berat juga), akhirnya malah penuh juga. Secara, Gedebage kan luas tambah penduduknya banyak, seakan gali lubang tutup lubang,” ungkapnya.
Di sisi lain, Budiawan menuturkan, hal tersebut dikhawatirkan malah menimbulkan ketergantungan sampah yang dihasilkan oleh pasar yang kemudian dibuang ke tempat tersebut. Apalagi Pemkot mengklaim bahwa masih terdapat sebanyak 1.600 ton sampah yang mayoritas dihasilkan oleh pasar.
“Namanya pasar ya, tiap hari terus beroperasi, sampah otomatis nambah terus. Kalau bener segitu (1.600 ton), takutnya terus aja dibuang kesini,” tandasnya.
Disisi lain, Pedagang sekitar Stadion GBLA, Tuti (41) mengungkapkan keberatannya terkait bau tak sedap yang dikhawatirkan timbul akibat hal tersebut. Sebab, banyak aktifitas kegiatan yang tengah dilakukan disekitaran area TPS darurat.
BACA JUGA: 40 PKL Tergusur Akibat Penataan Jalan Suryani Bandung
“Sampah pasar mah biasa kebanyakan makanan, pasti bau. Takutnya baunya sampe sini, sayang juga kan lagi banyak aktifitas disini takutnya ngeganggu” ujar Tuti.
“Di sini kan suka ada kontes mobil terus sama motor. Belum lagi ada kereta cepat, ditambah kalau Persib lagi main pasti rame. Tiap minggu banyak banget yang olahraga. Sayang kalau hal itu nantinya ngeganggu semuanya,” lanjutnya.