Presiden Palestina Kecam Keras Serangan RS Al-Ahli di Gaza: Lebih dari 500 Orang Tewas

JABAR EKSPRES – Serangan udara menghantam Rumah Sakit Al-Ahli di Jalur Gaza mengejutkan dunia. Lebih dari 500 orang dilaporkan tewas dalam serangan mengerikan ini, dan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, dengan tegas mengutuk kejadian ini sebagai “pembantaian yang tidak dapat ditoleransi.”

Abbas menegaskan bahwa Israel telah melampaui batas, menandakan ketidakpuasannya terhadap situasi yang semakin tegang. Meskipun demikian, Abbas tidak secara langsung menuding Israel sebagai pelaku serangan ini.

“Kami tidak akan diam atau membiarkan siapa pun mengusir kami dari sini (Jalur Gaza),” ujar Abbas seperti dikutip Reuters, sambil menegaskan sikap tegas Palestina terhadap serangan tersebut.

Baca Juga: Rumah Sakit di Gaza Diserang Israel, 500 Orang Tewas

Akibat insiden ini, Abbas memutuskan untuk membatalkan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Amman, Yordania, yang seharusnya berlangsung hari ini, Rabu (18/10). Ia langsung kembali ke Ramallah, Palestina, sebagai tanggapan langsung terhadap tragedi yang terjadi.

Sejak terjadinya konflik baru dengan Hamas pada 7 Oktober lalu, Israel telah memerintahkan warga Palestina di beberapa wilayah di Gaza untuk meninggalkan tempat tinggal mereka. Keputusan ini merupakan bagian dari rencana Tel Aviv untuk melancarkan serangan besar-besaran, termasuk invasi darat ke Jalur Gaza, dengan tujuan menghancurkan milisi Hamas.

Sementara Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, mengecam serangan udara ke RS Al-Ahli sebagai “titik baru” dalam konflik dengan Israel, militer Israel membantah terlibat dalam pemboman tersebut.

Baca Juga: Akibat Agresi Israel, Sebanyak 2.866 Warga Palestina Tewas

Israel menuduh kelompok militan Jihad Islam Palestina, sekutu Hamas, sebagai pelaku yang salah sasaran, menyatakan bahwa roket yang menyerang RS Al-Ahli berasal dari pihak tersebut. “Informasi intelijen dari berbagai sumber menunjukkan bahwa Jihad Islam bertanggung jawab atas kegagalan peluncuran roket yang akhirnya menghantam rumah sakit di Gaza,” kata militer Israel.

Meski begitu, Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel, menegaskan bahwa “teroris biadab di Gaza” yang bertanggung jawab atas serangan tersebut, bukan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Situasi semakin memanas dengan sejumlah video yang menunjukkan mayat-mayat berserakan di halaman rumah sakit dan ribuan warga Palestina yang berada di dalamnya saat gedung tersebut diserang oleh militer Israel.

Tinggalkan Balasan