JABAR EKSPRES – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), memantau adanya potensi bencana hidrometeorologi (bencana seperti badai, banjir, dan longsor) pada musim hujan 2023/2024 di sejumlah wilayah, termasuk Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Bandung Teguh Rahayu mengatakan, pada dasarian II serta III bulan Oktober ini potensi jumlah hari hujan adalah 1 sampai 2 hari. Dengan peluang hujan, yakni 30 hingga 40 persen.
“Curah hujan umumnya diprakirakan pada kriteria rendah sampai menengah atau 0 sampai 150 milimeter per dasarian, dengan sifat hujan normal,” kata Rahayu kepada Jabar Ekspres melalui seluler, Rabu, 18 Oktober 2023.
Menurutnya, kondisi demikian dapat meningkatkan peluang kejadian bencana. Seperti kekeringan di wilayah-wilayah dengan topografi yang mendukung untuk terjadinya bencana-bencana tersebut.
BACA JUGA: Timbun Sampah Organik, Ada 6 Titik Lubang Pembuangan Baru di Tegalega
Rahayu, atau akrab disapa Ayu, menjelaskan bahwa musim hujan pada tahun ini akan bersifat normal dan di bawah normal dibandingkan kondisi klimatologisnya. Oleh karena itu, wilayah Kabupaten Bandung dan sekitarnya juga berpotensi mengalami musim hujan yang jumlah hujannya lebih sedikit di tahun ini.
“Tapi kemudian akan meningkat pada musim hujan di 2024, terutama pada bulan Februari dan Maret,” jelasnya.
Di samping itu, perlu jadi perhatian masyarakat Kabupaten Bandung juga mengenai potensi bencana hidrometeorologi. Baik di penghujung tahun ini maupun awal 2024 mendatang. Diketahui, bencana hidrometeorologi dapat terjadi karena disebabkan oleh parameter meteorologi seperti curah hujan, kelembapan, temperatur, dan angin.
Adapun potensi yang bisa melanda masyarakat dalam bencana hidrometeorologi di antaranya, yakni banjir, angin puting beliung, longsor, sambaran petir, hingga pergeseran tanah.
“Masyarakat diimbau untuk mewaspadai terjadinya bencana hidrometeorologi pada puncak musim kemarau ini,” bebernya.
Ayu menerangkan, mengingat wilayah Kabupaten Bandung dan sekitarnya berada di Cekungan Bandung. Maka potensi bencana hidrometeorologi semakin besar.
“Cekungan Bandung sendiri dikelilingi oleh banyak gunung-gunung dan bukit dengan elevasi mencapai lebih dari 2.000 meter di atas muka laut,” terangnya.
BACA JUGA: Tingkat Literasi di Jawa Barat Masih Butuh Perhatian