JABAR EKSPRES – Pasar Buku Palasari Kota Bandung sempat jadi surganya pencari buku. Namun kini kian meredup menghadapai perkembangan zaman.
Pasar itu ada di Kecamatan Lengkong, Kota Bandung. Lokasinya cukup mencolok. Tanpa turun dari kendaraan, orang juga sudah bisa melihat deretan kios dengan tumpukan aneka buku ketika melintasi kawasan tersebut.
Para pedagang buku di kawasan itu juga cukup ramah. Mereka akan spontan menyapa dan menawarkan buku kepada masyarakat yang berkunjung ke pasar itu. “Cari apa Aa, buku kuliah, SD, SMP, SMA,” ucap para pedagang yang masih bertahan di lokasi itu.
BACA JUGA: Habiskan Dana Miliaran, Teras Cihampelas Tak Pikat Wisatawan
Memang ada beragam buku cetakan baru ataupun bekas yang bisa dijumpai di pasar itu. Mulai dari kamus, atlas, metode penelitian, ilmu hukum, teknik sipil, hingga Al Quran dan Yasin.
Ada ratusan kios buku di pasar tersebut. Namun saat ini kebanyakan tutup atau tidak berjualan.
Pasar Buku yang berdiri sekitar 1970 – 1980 itu sempat berjaya di era 1990an. Namun kondisi kini kian redup.
Dedi salah satu pedagang buku mencertiakan, sepinya masyarakat yang berkunjung ke kawasan itu cukup mencolok saat Pandemi Covid -19 lalu. Dan anehnya kondisi itu juga masih bertahan hingga sekarang. Walapun pandemi telah pulih. “Mungkin sudah keenakan beli buku online seperti saat pandemi,” katanya.
Dedi melanjutkan, penjualan langsung harian bisa dibilang tidak pasti. Bahkan sering tidak ada pembeli satu orang pun dalam sehari. “Dulu saat masih ramai, sehari bisa laku 15 buku,” cetusnya.
BACA JUGA: Disparbud Jabar Akan Tutup Gedung Selama Tahun Politik 2024, Imbas dari GIM
Senada dengan itu, Nova, pedagang lain juga menceritakan kegelisahaanya terkait penjualan buku di pasar tersebut. Ia bersama kakaknya sudah terbilang cukup lama mengais rezeki dari jualan buku di pasar tersebut. “Sudah sejak taun 80an. Sudah sampai anak cucu,” ucapnya.
Ia mengakui bahwa penjualan buku di pasar tersebut kian merosot. Makin sedikit masyarakat yang datang apalagi membeli buku di pasar itu. “Sering tidak ada pembeli sehari-hari,” tuturnya.(son)