Belasan Utusan PBB untuk Bantuan Kemanusiaan di Palestina Tewas Sejak Perang Israel-Hamas Dimulai

JABAR EKSPRES – Setidaknya 11 pegawai PBB dan lima anggota Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional telah terbunuh sejak Sabtu, 7 Oktober 2023.

Mereka bekerja untuk Badan Pengungsi Palestina PBB (UNRWA) dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil yang terkena dampak konflik.

“Kami sangat sedih mengonfirmasi bahwa 11 rekan UNRWA telah terbunuh sejak 7 Oktober di Jalur Gaza,” kata UNWRA dalam sebuah pernyataan pada Rabu, 11 Oktober 2023.

Beberapa di antaranya adalah guru, dokter, insinyur, dan konselor yang terbunuh di rumah mereka bersama keluarga mereka.

BACA JUGA: Serangan Genosida Israel ke Gaza dan Serangan Mematikan Hamas: Rangkuman Konflik

“Beberapa terbunuh di rumah mereka bersama keluarga mereka. UNRWA berduka atas kehilangan ini dan turut berduka bersama rekan-rekan kami dan para keluarga,” kata pernyataan tersebut.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah menyatakan kesedihan dan duka citanya atas kehilangan para pekerja yang berani dan berdedikasi ini.

Ia juga menyerukan pendanaan yang mendesak untuk melanjutkan pekerjaan kemanusiaan di Gaza, di mana lebih dari 220.000 orang mencari perlindungan di sekolah-sekolah PBB.

Situasi di Gaza sangat mengerikan, karena Israel telah memberlakukan blokade total di daerah tersebut, memutus akses listrik, makanan, bahan bakar, dan air.

PBB juga telah mendesak agar akses kemanusiaan yang cepat dan tanpa hambatan ke Gaza dan penghentian permusuhan.

BACA JUGA: 9 Artis Hollywood Ini Gemakan Solidaritas Palestina, Desak Agar Perang Segera Dihentikan!

Kementerian Kesehatan Gaza telah mengumumkan bahwa jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel telah meningkat menjadi sekitar 1.200 orang, dengan hampir 5.000 orang terluka.

Wakil Menteri Kesehatan Yusuf Abu al-Reesh mengunjungi Rumah Sakit Al Shifa di Gaza untuk meninjau kondisi layanan kesehatan.

“Jumlah korban syahid telah mendekati 1.200 orang dan ada sekitar 5.000 orang yang terluka,” ujarnya dalam sebuah konferensi pers.

Dalam pernyataan sebelumnya, Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa rumah sakit di Gaza beroperasi dengan kapasitas penuh karena meningkatnya serangan Israel.

BACA JUGA: Amerika Serikat Mulai Kirimkan Bantuan Senjata Taktis untuk Israel, Gedung Putih: Kami Akan Terus Mendampingi Israel

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan