JABAR EKSPRES – Persiapan lahan tempat pembuangan akhir (TPA) Cijeruk, Kabupaten Sumedang hampir selesai. Lokasi yang direncanakan sebagai alternatif TPA Sarimukti itu tinggal pengerjaan akses jalan.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung yang nantinya bakal menggunakan lokasi itu pun, mengaku bahwa hingga saat ini masih berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang.
“Itu kami semua melakukan langkah-langkah, kalau misalkan (TPA, red) Sarimukti belum bisa berjalan optimal,” ungkap Bambang, kepada wartawan di Balai Kota, baru-baru ini.
BACA JUGA: Pengakuan Yana Mulyana Soal Amplop Isi Rp100 Juta, Dikira Brosur
“Lahan sudah tersedia, bahkan TPA-nya sudah terbangun dan sudah siap. TPA-nya sudah terbangun tinggal aksesnya, adapun dampak sosial itu harus diperhitungkan,” lanjutnya.
Diketahui, penyediaan lahan TPA Cijeruk di Kabupaten Sumedang merupakan kompensasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar).
Lahan tersebut sudah difasilitasi kebutuhan sarana dan prasarananya. Termasuk pengelolaan operasional selama masa darurat sampah berlangsung. Imbas TPA Sarimukti yang belum optimal.
“Nah komunikasi terakhir Sabtu lalu saat di lapangan. Pemerintah Kabupaten Sumedang itu boleh (mengizinkan, red),” ucap Bambang.
Sebelumnya, penanganan masalah sampah secara serius terus dilakukan. Hal tersebut bersamaan dengan terbitnya Surat Edaran (SE) Instruksi Wali Kota Bandung terkait pengolahan sampah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna menegaskan, seluruh elemen masyarakat mesti lebih memperhatikan permasalahan sampah di Bandung.
Terlebih lagi, masa darurat sampah saat ini mengalami perpanjangan hingga 25 Oktober 2023. Lantas penanganan masalah di Bandung ‘kudu’ maksimal.
“Masa darurat sampah itu sampai 25 Oktober 2023, tinggal 16 hari lagi kalender,” tegas Ema.
“Sampah di Kota Bandung ini progresnya sudah berjalan baik. Namun untuk ideal masih jauh, soalnya masih tergantung ke TPA, ” tambahnya.
Dirinya menuturkan, hingga hari ini sudah banyak wilayah yang menjadi percontohan soal pengelolaan sampah. Sehingga tidak ada lagi sampah di wilayah.
“Seperti di kelurahan Antapani Tengah, Sukajadi dan beberapa wilayah lainnya yang sudah sukses mengelola sampah. Jadi tinggal belajar caranya ke sana tiap wilayah itu,” tuturnya.
Adapun sampai saat ini, berdasarkan data temuan pihaknya, timbulan sampah di Kota Bandung tercatat ada sebanyak 1.600 ton per hari, dengan jumlah TPS 135.