Pemkot Bandung Klaim Stabilitas Harga Pangan Tekan Inflasi, Beberapa Komoditi Malah Naik

BANDUNG, JABAR EKSPES – Pada data Badan Pusat Statistik (BPS), Inflasi month to month (MtM) Kota Bandung per September 2023 berada diangka 0,11 persen dengan Indek Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,45.

Angka tersebut memiliki kesamaan dengan inflasi yang terjadi di Jawa Barat, dan diklaim lebih baik dengan inflasi MtM nasional sebesar 0,19.

Dalam hal ini, Pemkot Bandung bakal terus menekan inflasi, lewat penjagaan stabilitas harga pangan.

Menurut hal tersebut, nyatanya harga pangan yang beredar di Pasar Kota Bandung masih melambung tinggi. Cabai jadi salah satu komoditas yang mengalami kenaikan secara signifikan.

Salah satu Pedagang di Pasar Kiaracondong, Rian (42) menuturkan, cabai tanjung mengalami kenaikan secara signifikan di harga Rp60ribu per kilo, yang kemudian disusul cabai rawit dikisaran Rp50 ribu per kilo.

BACA JUGA: Inflasi Harga Bapokting di Kabupaten Sumedang Dipastikan Terkendali

“Cabai tanjung yang naik drastis, sekarang sekitar Rp60 ribu per kilo, terus cabai rawit sekarang perkilonya Rp50 ribuan. Mungkin karena kemarau,” katanya kepada Jabar Ekspres, Rabu 11 Oktober 2023.

Dilansir dari Badan Pangan Nasional, Harga Eceran Tertinggi (HET) cabai rawit berada di angka Rp46.670 per kilo. Nilai tersebut tentunya sudah melampui standar yang ditetapkan.

Disinggung soal komoditi lain, dirinya mengungkapkan, hanya cabai yang mengalami kenaikan secara signifikan.

“Bawang-bawangan mah lumayan normal, bawang merah sekilonya Rp25 ribu, bombay Rp40 ribu. Cuman bawang putih yang agak lumayan, sekarang Rp36 ribu per kilonya,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Pedagang Daging Ayam, Ujang (40) menuturkan, dalam kurun waktu 3 hari, harga daging ayam telah mengalami kenaikan menjadi Rp37 ribu.

BACA JUGA: Inflasi Harga Bapokting di Kabupaten Sumedang Dipastikan Terkendali

Dilansir dari data Bapanas, HET dagiang ayam berada di harga Rp35 ribu per kilo. Hal ini mengartikan bahwa bahan tersebut saat ini mengalami kenaikan sebesar Rp2 ribu.

“Biasanya sekilo Rp34 ribu, cuman tiga hari kemarin naik. Sekarang saya jual per kilonya Rp37 ribu,” ungkap Ujang.

Selain itu, Telur pun ikut mengalami kenaikan. Irma (38) menuturkan, satu kilo telur saat ini dijual dengan harga Rp 28 ribu hingga Rp29 ribu. Nilai tersebut terhitung stagnan dengan standar ketetapan HET telur Rp27.710.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan