Alwi pun tak lupa mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungan yang datang dari kedua orang tuanya, keluarga, teman-teman, pelatih, PBSI dan klub Exist yang menaunginya.
BACA JUGA : Gol Martinelli Bawa Kemenangan bagi Arsenal 1-0 Taklukan Manchester City
“Terima kasih masyarakat Indonesia yang telah mendukung dan mendoakan saya untuk menjadi juara dunia usia muda. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada orang tua, keluarga, pelatih, rekan-rekan, senior-senior di pelatnas serta PBSI dan klub Exist yang telah menerima saya sejak kecil,” ujar Alwi.
Pertandingan final Alwi memang telah usai. Di pertandingan pertama, Alwi sempat kalah 7-15.
Namun, perlahan tapi pasti, ia pantang menyerah dan berhasil mengejar ketertinggalannya hingga menyamakan kedudukan menjadi 18-18 dan bahkan menutup laga pembuka dengan kemenangan 21-19.
Di game kedua, Alwi sempat tertinggal 3-13. Namun sekali lagi, ia menyamakan skor menjadi 15-15. Bahkan sempat berada di atas angin dengan skor 19-17.
Sayangnya, Alwi malah kurang tenang, game kedua menjadi milik lawan yang berhasil meraih empat angka beruntun. Alwi kalah dengan skor 19-21.
Di game ketiga, Alwi langsung hadir dan tak mau kehilangan momentum. Ia terus memimpin hingga 9-3.
Meski sempat unggul 9-7, Alwi akhirnya memimpin 11-7 hingga kuarter ketiga.
Ia kemudian mampu berkonsentrasi dan terus mengendalikan pertandingan dan ketika bola pengembalian Hu Zhe An jatuh di luar lapangan, pertandingan pun berakhir 21-14, membawa Alwi meraih gelar juara.
Alwi pun menjadi pemain tunggal putra Indonesia pertama yang berhasil menjuarai Kejuaraan Dunia Yunior sejak turnamen ini resmi diselenggarakan oleh BWF pada tahun 1992.