JABAR EKSPRES — Setiap tanggal 8 Oktober, dunia memperingati Hari Disleksia Internasional, sebuah hari yang didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran terkait gangguan belajar ini dan memberikan dukungan kepada individu yang menghadapinya.
Disleksia adalah gangguan pembacaan dan penulisan yang mempengaruhi sekitar 10% hingga 15% populasi dunia. Hari ini adalah saat yang penting untuk mencermati masalah ini, menghapus stigma, dan memperluas pemahaman tentang disleksia.
Disleksia adalah gangguan neurologis yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk membaca, mengeja, dan menulis dengan lancar. Ini bukan masalah kecerdasan, karena individu dengan disleksia sering memiliki tingkat kecerdasan yang sama dengan orang lain.
Mereka menghadapi kesulitan dalam mengidentifikasi suara bahasa tertentu dan menghubungkannya dengan huruf tertulis. Ini dapat mengakibatkan lambatnya perkembangan keterampilan membaca dan menulis.
BACA JUGA: Hari Pencegahan Bunuh Diri Internasional, Menyelamatkan Hidup, Memberi Harapan
Salah satu aspek yang sangat penting dalam perayaan Hari Disleksia adalah peningkatan kesadaran tentang disleksia dan menghilangkan stigma yang seringkali melekat padanya. Individu dengan disleksia seringkali menghadapi tekanan sosial dan merasa rendah diri karena kesulitan mereka dalam membaca dan menulis.
Meningkatkan pemahaman tentang disleksia dapat membantu mengurangi tekanan ini dan memberikan dukungan yang lebih besar kepada mereka yang memerlukannya.
Penting juga untuk menyediakan sumber daya dan layanan yang tepat untuk individu dengan disleksia. Ini termasuk dukungan khusus di sekolah, terapis yang terlatih, dan teknologi yang dapat membantu mempermudah proses belajar mereka. Semakin dini disleksia terdiagnosis, semakin baik peluang untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang efektif.
Hari Disleksia juga merupakan kesempatan bagi individu dengan disleksia untuk berbagi pengalaman mereka. Dengan berbicara terbuka tentang tantangan yang mereka hadapi dan bagaimana mereka mengatasinya, mereka dapat memberikan inspirasi kepada orang lain yang menghadapi masalah serupa. Ini juga membantu dalam menghapus stigma sosial dan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif.
Banyak tokoh terkenal di dunia yang juga menghadapi disleksia, tetapi berhasil meraih kesuksesan luar biasa. Ini termasuk tokoh seperti Albert Einstein, Leonardo da Vinci, dan Steven Spielberg. Mereka adalah bukti bahwa disleksia tidak harus menjadi penghalang untuk mencapai impian dan mencapai prestasi yang besar.