Arsjad Rasjid Apresiasi Visi Penguatan dan Pemberdayaan Ekonomi NU

Arsjad Rasjid Apresiasi Visi Penguatan dan Pemberdayaan Ekonomi NU
0 Komentar

Sementara, dalam ketahanan kesehatan, selama ini, 99,99 persen bahan baku obat-obatan, bahkan paracetamol masih didatangkan dari luar negeri atau impor.

Sesuai dengan visi perekonomian NU dalam memperkuat dan memberdayakan ekonomi Indonesia, Arsjad pun mengajak warga Nahdliyin, termasuk para generasi mudanya untuk berani terjun meningkatkan rasio kewirausahaan Indonesia yang masih rendah.

Rasio itu, sebut Arsjad, hanya 3,4 persen di 2021, dengan target 3,9 persen di 2024. Padahal, rasio kewirausahaan di negara maju bisa mencapai 12 persen dari total populasi.

Baca Juga:Galon kemasan PET Disebut Penelitian dan Guru Besar Belum Tentu Aman, Ternyata Ini AlasannyaGeliatkan Olahraga Konsentrasi di Bandung, Komunitas MBW 212 gelar Turnamen Billiard

“Terutama para mahasiswa dan pemuda, saya mengajak untuk berani menjadi pengusaha yang memiliki jiwa enterpreunership yang berkualitas,” ucap Arsjad.

Sarasehan yang diikuti ratusan peserta ini juga menghadirkan pembicara, antara lain Ketua Tanfidziah PBNU Alissa Wahid serta Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Teguh Dartanto. ***

0 Komentar